LeadershipLeadership Refleksi

Pentingnya Memulai dengan Baik

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan 14 Desember

”Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun. Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis, dan haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan Tuhan kepada mereka dengan perantaraan Musa.”. Imamat 10:9-11

Tuhan tidak menganggap enteng ketika para pemimpin yang Dia panggil mengabaikan perintah-Nya. Ketika Nadab dan Abihu melanggar hukum Tuhan (Imamat 10:1-7), Tuhan langsung mengeksekusi mereka.

Kedengarannya kejam menurut anda? Pertimbangkan ini. Setiap gerakan pada tahap awal harus menetapkan standar atau pola operasi. Jika Tuhan mengizinkan kompromi pada awalnya, keadaan pasti akan bertambah buruk. Prinsip yang sama juga diterapkan dalam gereja baru ketika Allah mengambil nyawa Ananias dan Safira (Kisah Para Rasul 5:1-11).

Nadab dan Abihu melanggar Hukum Landasan Yang Kokoh yang menyatakan bahwa kepercayaan adalah landasan kepemimpinan. Sebagai pendeta suci dan pemimpin terpercaya, mereka seharusnya menjadi teladan ketaatan bagi umatnya. Tuhan tidak bisa membiarkan mereka melakukan tindakan pembelotan sekecil apa pun, tindakan menyimpang sekecil apa pun, karena hal itu akan memberikan izin bagi orang lain untuk berkompromi juga.

Sumber : EQUIP Milist – The Maxwell Leadership Bible

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Oktober

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan November

Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :