Penipuan Itu Lebih Dari Sekedar Kesalahan
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan 29 Oktober
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Mazmur 51:3-4
Daud menulis Mazmur 51 tidak lama sesudah ia melakukan perzinahan dengan Batsyeba dan membuat Uria mati terbunuh. Ketika Nathan menghadapi Daud seputar dosanya, raja terjatuh ke lantai dan menangis dalam pertobatan yang pahit. Di depan umum ia mencari pemulihan sebagai raja dan sebagai rohaniawan, seperti yang ditunjukkan kitab Mazmur. Oleh karena hati yang penuh penyesalan, Tuhan mengijinkan dia untuk bertahan dalam istananya hingga ia meninggal.

Mengapa kemudian, ada beberapa pemimpin yang dicabut dari posisinya ketika mereka gagal secara moral? Jawaban mungkin terletak pada cara Daud merawat kepercayaan dalam Tuhan. Pemimpin yang tidak menyesali setelah beberapa kegagalan – atau siapa yang melakukannya hanya untuk pertunjukan secara publik – sering kehilangan posisi mereka. Beberapa dosa tidak diragukan akan mendiskualifikasi para pemimpin dari kelanjutan dalam kepemimpinan, tetapi orang lebih banyak gagal di dalam kepemimpinan akibat penipuan dibanding akibat kekeliruan mereka. Sejarah mengajar bahwa orang-orang umumnya memaafkan seorang pemimpin yang melakukan kekeliruan, tetapi berkeberatan untuk memaafkan mereka yang tidak mau menyesal atau tidak mau bertobat.
Ketika seorang pemimpin menipu orang-orang, mereka akan tidak lagi mengikuti ”sang pemimpin”.
Sumber : EQUIP Milist – The Maxwell Leadership Bible
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Agustus
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan September
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :