Karakter Mendahului Karunia
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan 13 Oktober
Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya. Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri. Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat. Amsal 5:21-23
Berapa banyak pemimpin yang merusak hidupnya sendiri dan merusak hidup orang lain melalui percabulan?. Karakter menjadi suatu isu yang krusial hari ini karena banyak sekali para pemimpin di dunia politik, bisnis, dan dunia religius yang jatuh dalam masalah moral. Tidak diragukan mereka jatuh satu persatu sebab musuh telah mentargetkan para pemimpin untuk diserang. Pemimpin harus ingat bahwa mereka mempengaruhi banyak orang lain diluar diri mereka; mereka tidak pernah jatuh di ruang hampa. Mereka juga harus menyadari bahwa mengganti pemimpin yang jatuh adalah suatu proses yang sulit dan lambat.

Jadi bagaimana kita menjaga dari kejatuhan? Pertama, kita harus berhati-hati untuk tidak menekankan karunia dari seorang pemimpin diatas karakternya. Kita mempunyai suatu kecenderungan yang tak sehat untuk melihat dan memberi penghargaan atas karunia lebih dari pada karakter, tetapi kedua-duanya diharap untuk dikembangkan. Kita harus membentur keseimbangan yang berikut jika kita ingin menyelesaikan perjalanan dengan baik :
Tabungan Karunia = Pembangunan Karakter
Siapa saya? Apa yang saya lakukan? Apa hasilnya?
Rendah hati > Mempercayai Tuhan > Kuasa Tuhan
Visioner > Menset tujuan > Moral tinggi
Terhukum > Berbuat benar > Kredibilitas
Sumber : EQUIP Milist – The Maxwell Leadership Bible
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Agustus
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan September
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :