Memainkan Peran Yang Favorit
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan 13 Agustus
Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus : “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” Yohanes 21:21-22
Salah satu kekeliruan paling besar yang dibuat pelatih adalah percaya bahwa ia harus memperlakukan semua pemainnya dengan cara yang sama. Pelatih itu dikontrak untuk membuat team menang – bukan untuk membuat semua orang bahagia atau memberi semua orang waktu, uang, atau sumber daya yang sama. Tiap-tiap pemain harus diberi dukungan dan dorongan. Tetapi percaya bahwa semua orang harus menerima perlakuan yang sama bukan saja tidak realistis, tetapi bersifat merusak. Pencapaian yang jelek atau biasa-biasa saja tidak harus diapresiasi seperti halnya kontribusi yang diberikan pada pencapaian yang besar.
Pelatih yang besar memberikan peluang, sumber daya, dan waktu permainan berdasarkan pencapaian masa lalu dari pemain. Semakin baik performa pemain saat tampil, semakin besar kesempatan yang ada. Ketika anda punya pemain basket seperti Michael Jordan, anda ingin menaruh bola di tangannya sesering mungkin.
Akan ada waktunya dimana anda tidak yakin tentang tingkatan performa pemain karena anda belum pernah mempunyai waktu untuk mengamatinya, terutama dengan “calon” pemain. Beri pemain itu peluang kecil namun sering untuk menentukan kaliber dari permainannya, dan itu akan menunjukkan pada anda bagaimana cara anda merespon para pemain.
Sumber : EQUIP Milist – Developing the Leaders Around You
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Juni
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :