LeadershipLeadership Refleksi

Untuk Berkomunikasi Harus Mendengarkan

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan 2 Mei

Ketika ketiga sahabat Ayub mendengar kabar tentang segala malapetaka yang menimpa dia, maka datanglah mereka dari tempatnya masing-masing, yakni: Elifas, orang Téman, dan Bildad, orang Suah, serta Zofar, orang Naama. Mereka bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia. Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya lagi. Lalu menangislah mereka dengan suara nyaring. Mereka mengoyak jubahnya, dan menaburkan debu di kepala terhadap langit. Lalu mereka duduk bersama-sama dia di tanah selama tujuh hari tujuh malam. Seorang pun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya, karena mereka melihat, bahwa sangat berat penderitaannya. Ayub 2: 11–13

Teman-teman Ayub ingin membantu. Mereka merasakan sakit dan ngerinya melihat seorang teman yang sangat membutuhkan. Untungnya, mereka tutup mulut selama satu minggu penuh. Mereka duduk dengan teman mereka dan mendengarkan.

Teman-teman Ayub ini menyadari kebenaran penting: Orang tidak kehilangan keintiman ketika mereka berhenti berbicara, tetapi ketika mereka berhenti mendengarkan. Pemimpin jarang menyadari betapa mendengarkan mereka memberdayakan orang lain. Karena mereka adalah pemimpin, tindakan mendengarkan berbicara banyak yang bahkan pidato yang hebat tidak dapat mengkomunikasikan.

Sumber : EQUIP Milist – The Maxwell Leadership Bible

Renungan Inspirasi Kepemimpinan Mei Lainnya :

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Februari

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Maret

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan April

Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :