Gejala-Gejala Seorang Pecandu Narkoba (Drug Addict)
Semakin banyak seseorang mengkonsumsi narkoba sebenarnya dihati kecilnya ia merasa semakin bersalah dan semakin menjadi depresi. la akan mengorbankan keutuhan kepribadiannya, hubungannya dengan teman-teman dan keluarganya, pekerjaannya, tabungannya dan apa saja yang dipunyainya dihabiskan dalam upaya mendapatkan obat-obatan.
Secara umum mereka yang menyalahgunakan zat psikoaktif (termasuk narkoba dan zat psikotropika) dapat dibagi menjadi tiga golongan besar yaitu :
1. Ketergantungan Primer
Ditandai dengan adanya kecemasan dan depresi yang pada umumnya terdapat pada orang dengan kepribadian yang tidak stabil.
2. Ketergantungan Simtomatis
Yaitu penyalahgunaan zat psikoaktif sebagai salah satu gejala dari tipe kepribadian yang mendasarinya, pada umumnya terjadi pada orang dengan kepribadian psikopatik (antisosial), kriminal, dan pemakaian obat-obatan tersebut untuk kesenangan semata.
3. Ketergantungan Reaktif
Terutama terdapat pada remaja karena dorongan ingin tahu, pengaruh lingkungan dan tekanan teman/ kelompok sebaya (peer group pressure).
Ketika si pecandu baru mulai mengalami ketagihan obat, terjadi tekanan mental yang tercipta oleh tingkah lakunya yang tidak normal. Di samping itu, di dalam tubuh si pecandu juga akan terjadi adaptasi karena kehadiran obat-obatan tersebut. Ia akan mengalami suatu obsesi (gangguan pikiran) yang berlebihan (fly) yang dirasakannya sebagai sesuatu yang menyenangkan akibat dari pemakaian obat. Namun demikian, apabila si pecandu sedang ketagihan tetapi tubuhnya tidak mendapatkan supply obat maka tubuhnya akan merasakan sakit yang sangat (istilah populernya: sakaw).
Oleh karena itu, ia akan berusaha melakukan apa saja (terutama mendapatkan kembali supply obat-obatan tersebut), untuk menghindari rasa sakit akibat penghentian pemakaian obat-obatan tersebut (withdrawal syndrome).

Golongan usia 15 s/d 30 tahun merupakan usia yang rentan akan penggunaan narkoba dan sejenisnya. Menurut penelitian para ahli, ciri-ciri remaja berikut ini sangat beresiko tinggi menjadi pecandu narkoba atau zat psikoaktif lainnya disamping terlibat kejahatan dan kasus-kasus pelecehan seksual:
1. Mereka yang sering mengalami kesulitan belajar (prestasi belajar cenderung kurang).
2. Yang dibesarkan dalam situasi keluarga yang penuh kekacauan (kurang komunikasi, kurang perhatian, dll).
3. Peka terhadap dorongan kelompok sebaya (terbawa dengan teman yang memakai narkoba, dll).
4. Remaja yang selalu ingin membuktikan diri bahwa ia tidak takut (suka mencari sensasi dan melakukan hal-hal yang berbahaya, bergengsi tinggi, dll).
5. Yang mempunyai kekosongan nilai-nilai moralitas dan sosial budaya (kurang religius, mudah kecewa, cenderung destruktif, cenderung mengabaikan peraturan, keadaan sosial keluarga yang kurang baik, dll).
6. Yang mudah kecewa, rendah diri, sifat tidak sabar yang berlebihan, cepat bosan, mudah tertekan dan mudah murung.
7. Remaja dengan identitas seksual yang kabur, keterbelakangan mental “border line” dan mempunyai perasaan cemas yang berlebihan.
8. Yang sudah mulai merokok pada usia dini.
9. Remaja yang kurang suka kegiatan olahraga dan kegiatan lain yang positif.
Ciri-ciri anak yang mempunyai resiko tinggi penyalahgunaan zat psikoaktif dikemudian hari :
- Hiperaktif
- Sulit memusatkan perhatian dan tidak tekun.
- Pemurung, mudah kecewa, dan menjadi agresif atau destruktif (mudah marah)
- Sadis terhadap saudaranya sendiri atau hewan peliharaannya.
- Suka mencuri, bohong dan cenderung mengabaikan peraturan.
Perubahan dari satu fase kehidupan ke fase kehidupan berikutnya yang dialami anak remaja merupakan periode kritis terhadap terjadinya penyalahgunaan narkotika atau zat psikotropika. Dalam hal ini masa SLTP kelas I, SLTA kelas 1 dan perguruan tinggi/ akademik tahun ke-1 merupakan periode kritis dimana seorang remaja mempunyai kemungkinan paling besar untuk mulai menggunakan narkoba dan sejenisnya.
Oleh karena itu, pemberian bekal pengetahuan umum terlebih lagi agama dan pembinaan akhlak/moral. Disaat seseorang mulai memasuki fase kehidupan yang berikutnya sangat penting (misalnya ketika duduk di kelas VI SD, kelas III SLTP, dsb). Pemberian bekal dapat diberikan dalam satu paket terpadu misalnya: masalah penyalahgunaan narkoba, AIDS, pergaulan bebas, dsb.
Alkitab katakan Fiman Tuhan itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Mazmur 119:105). Oleh karena itu, sejak usia dini orang tua sebagai lembaga keluarga harus menanamkan Firman itu terus menerus kepada anaknya sebagai bekal rohani yang tidak ternilai harganya. “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring, apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu” (Ulangan 6:7-9). Dengan demikian anak di masa muda/ remajanya akan selalu menjaga kelakuannya sesuai firman yang ditabur oleh orangtuanya. Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu” (Mazmur 119:9).

Raja Salomo seorang raja besar yang dikaruniai hikmat yang luarbiasa oleh Tuhan pada zamannya, menulis dalam kitab Amsal 22:6 “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan meyimpang daripada jalan itu”.
Perubahan-perubahan dan tanda-tanda dapat terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi narkoba sebagai berikut:
1. Suasana hati
- Perubahan penampilan muka darı penuh sukacita, periang berubah menjadi pendiam, murung, sedih.
- Normal menjadi tidak normal.
- Perubahan kepribadian yang biasa sabar menjadi tidak sabar dan tidak dapat mengendalikan diri
- Menjadi tertutup.
2. Pikiran
- Suka melamun, berkhayal
- Egois
- Biasanya sabar menjadi tidak terkontrol
- Emosi naik turun
3. Ucapan:
- Sering bersungut-sungut
- Alasan setumpuk
- Kata-kata terbata-bata / cadel
- Sering makan permen karet
- Suka marah, ngantuk tidak pada tempatnya
- Kata-kata tidak dapat dipegang /dusta
4. Tindakan
- Sikap manipulatif
- Tidak konsisten, suka berubah-ubah
- Sering ke tempat yang tidak pantas/sepi, bilyar, karoke, WC umum
- Suka tidur
- Suka menyendiri, tidak mau bergabung dengan keluarga
- Sering mencuri, menjual barang-barang berharga sampai daun pintu, HP, tabung gas, barang-barang elektronik, dll.
- Kompulsif, tidak bisa menangguhkan kehendak.
- Sengaja melawan / melanggar
- Menganggap diri benar
Perhatikan juga perubahan penting dalam hal berikut ini :
Masalah Tanggung Jawab :
- Nol, baik waktu dan tugas
- Banyak alasan
- Bertendensi melakukan sesuatu dengan setengah jalan
- Cepat merasa bosan
- Pelajaran menurun (Prestasi menurun)
- Percakapan melalui telepon lama
Masalah Perilaku :
- Dari introvert menjadi extrovert, pendiam menjadi bawel, dari aktif menjadi pendiam, bisa hiperaktif/bergairah, lantas marah-marah besar, agresıf dan menantang.
- Tidak suka ditegur, merasa dirinya betul.
- Sikap pesimis, sensitif dan cepat bosan.
- Bingung, jalannya oleng, disorientasi.
- Takut membuat perubahan.
- Tidak bisa diam, selalu resah.
- Senang pakai baju berlengan panjang.
- Sering mencuri, baik dilingkungan keluarga, sekolah maupun pekerjaan
- Selalu kehabisan uang, barang-barang pribadinyapun hilang dijual

Perubahan Tubuh :
- Mata merah berkaca-kaca
- Pupil mata melebar
- Mata cekung dan merah
- Hidung berair
- Tangan berbintik merah seperti gigitan nyamuk dan ada bekas luka sayatan, terdapat perubahan warna kulit ditempat bekas suntikan
- Muka pucat dan bibir kehitaman
- Tidak terurus/tidak sisiran
- Kesehatan berkurang, batuk-batuk kering, sakit kepala, pilek, manja (mandi jarang)
- Berat badan turun drastic.
Pergaulan :
- Kearah pada tingkatan yang lebih rendah – jorok – misterius – kriminal
- Tidak mau memperkenalkan temannya
- Hidup dalam impian
- Kecanduan yang lain, rokok, judi, pornografi
- Sering menginap di rumah teman.
- Sering bertemu orang-orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam.
Sumber : Erwin Pohe – Peran Keluarga Menghadapi Narkoba
Berita Terkait Kecanduan dan Kebiasaan Buruk :
- Perang Melawan Kesepian: Pandangan Berbeda Tentang Kecanduan
- Keluarga Adalah Lembaga Batu Karang
- Mengapa Orang Dapat Menjadi Pecandu Narkoba?
- Pengalaman Pecandu Mengenal Narkoba
- Apa yang Mendorong Pecandu Menggunakan Narkoba?
- Apa yang Terjadi Setelah Menggunakan Narkoba?
- Gejala-Gejala Seorang Pecandu Narkoba (Drug Addict)
- Mengenali Jenis-Jenis Obat Terlarang Narkoba dan Efek Sampingnya
- Istilah-Istilah Seputar Drugs dan Narkoba
- Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Anak Anda Menjadi Pecandu Narkoba?
- Pengobatan Untuk Pecandu Narkoba
Artikel Utama Kecanduan dan Kebiasaan Buruk :