Pengalaman Pecandu Mengenal Narkoba
Di bawah ini kami sajikan pengalaman seorang pecandu narkoba yang sudah bertobat. Dia menjelaskan tentang, proses pengenalan dirinya terhadap dunia tersebut, sampai akhimya dia memutuskan meninggalkan dunia itu. Pengalaman tersebut lebih memperjelas uraian materi pada tulisan – Mengapa Orang Dapat Menjadi Pecandu?
Nama saya, Beni. Saya adalah mantan pengguna narkoba. Tetapi berkat kuasa mujizat Tuhan, akhinya saya mengalami kesembuhan.
Saya telah terlibat menggunakan putaw kurang lebih enam tahun. Empat tahun masa menggunakan heroin putaw, dua tahun mengalami penyembuhan diselingi dengan kembali menggunakan narkoba lagi, sampai akhirnya sembuh secara total pada tahun sembilan tahun kemudian. Hingga kisah ini ditulis, proses penyembuhan saya sudah memasuki bulan yang kesembilan.
Saya sadar bahwa masa sedemikian bukanlah menjadi tolak ukur kesembuhan bagi seorang bekas pemakai seperti saya. Namun berkat pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, juga atas dorongan dari berbagai pihak terutama dari keluarga, lama-kelamaan saya semakin merasakan berkat Tuhan, kemudian mensyukuri anugerah kesembuhan yang telah diberikan kepada saya.
Mudah-mudahan ungkapan pengalaman ini dapat mengurangi bertambahnya korban yang belum sempat terjerumus akıbat narkoba, Di samping itu saya mengharapkan juga agar pengalaman ini dapat dibaca oleh orang tua (ayah-ibu) yang putra putrinya mereka terlibat dalam masalah ini.
Heroin dan Putaw Di Mata Saya
Seperti apa narkoba jenis heroin dan putaw di mata saya ketika pertama kali saya menggunakannya?. Ketika saya mulai masuk pada dunia itu, saya mulai mengenal, bahwa putaw itu adalah sejenis heroin kelas tiga. Banyak juga para pemakai mengenalnya sebagai ampasnya heroin. Putaw berbentuk bubuk berwarna putih pucat. Lama kelamaan saya tahu, ternyata putaw banyak diproduksi di negara Vietnam. Atau yang sering disebut daerah segi tiga emas. Vietnam merupakan salah-satunya negara penghasil putaw terbaik. Putaw mulai dikenal di Indonesia antara tahun 1991 dan 1992. Masuknya melalui Bali. Pada saat itu peredarannya masih dalam taraf sembunyi-sembunyi. Ketika itu Jakarta sedang dilanda demam ekstasi, sehingga kehadiran putaw hanya bisa didapati di kalangan tertentu. Barulah kira-kira pada tahun 1992 ke atas, putaw mulai dikenal oleh orang.

Para pengguna ketika itu rata-rata adalah para mahasiswa di berbagai kampus se-Jabotabek. Lama-lama saya penasaran. Seiring dengan berjalannya waktu, putaw akhirnya semakin membuat banyak kalangan merasa penasaran. Heroin jenis putaw memang mempunyai daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki oleh jenis narkoba lain yang lebih dahulu dikenal.
Yang membuat para pengguna narkotik merasa penasaran dengan putaw adalah sakawnya. Saya sendiri penasaran. Dicari dalam kamus bahasa manapun tidak ada kata tersebut. Namun oleh para pengguna narkotik, sakaw, dapat diartikan “sakit karena putaw”. Kata tersebut memberi arti betapa sakitnya atau menderitanya seseorang apabila sudah beberapa kali menggunakan putaw lalu tiba-tiba tidak menggunakannya lagi.
Dari segi harga putaw umumnya dapat dijangkau oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Putaw dijual dengan ukuran per gram. Harganya cukup mahal, namun 1 gram putaw tersebut dapat diperkecil lagi menjadi sekian banyak paket kecil yang dapat dijual terjangkau.
Saya alami sendiri. Kami sering membaginya hingga ukuran 0,1 gram, 1/4 gram dan 1/2 gram. Harga ini semakin hari semakin berubah sesuai dengan keadaan. Sering kali harga per gram melonjak. Ini bisa terjadi apabila ada bandar (BD) atau pemasok narkoba kelas kakap tertangkap. Stok heroin putaw terbatas, hargapun melonjak. Pada saat harga dollar naik, harga putaw ikut naik. Walaupun demikian, mendapatkan putaw tidaklah sulit. Para bandar tersebar di seluruh wilayah DKI, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, dll. Di Perguruan Tinggi dan sekolah-sekolah menengah tidak jarang ditemui para bandar, yang tidak lain adalah para pelajar dan mahasiswa sendiri. Saya sendiri juga termasuk salah seorang bandarnya. Sebagian besar bandar, seperti saya misalnya, menjadi bandar bukanlah untuk profesi. Sekadar menutupi ongkos yang kami keluarkan untuk mengkonsumsi narkoba putaw lagi.
Benda-benda yang kami, atau saya pergunakan pun bermacam-macam seperti: kertas timah (bungkus permen karet), uang kertas, korek api gas, kartu telepon, sendok insulin (suntikan), air aqua, dll. Masing-masing benda mempunyai fungsi tertentu. Seperti kertas
timah (bungkus permen karet) fungsinya adalah menjadi tatakan untuk serbuk putaw sebelum dibakar. Uang kertas fungsinya, untuk digulung hingga menyerupai pipa, lalu dipakai sebagai alat untuk menghirup asap putaw. Korek api gas dipakai untuk membakar putaw tersebut. Simcard, kartu telepon gunanya sebagai sendok untuk menakar putaw dan juga untuk menghaluskan serbuk/bubuk heroin putaw tersebut. Inilah cara-cara yang kami gunakan untuk menghirup benda berbentuk bubuk itu.
Sedangkan sendok digunakan sebagai wadah untuk meletakkan putaw yang akan dicampur air. Insulin (suntikan)gunanya menyuntik putaw tersebut. Terakhir adalah air aqua, gunanya untuk campuran putaw, sebelum disuntikan ke dalam tubuh. Ini berlaku untuk pengguna dengan cara suntik.
Seperti telah disebutkan tadi, bahwa ada dua macam cara pemakaian putaw yang bisa dilakukan, yaitu: Dihirup atau istilahnya didrag (asapnya) dan disuntik, atau istilahnya dikipe/cucaw. Semua istilah ini tidak ada dikamus bahasa manapun. Ini hanyalah sekadar istilah yang lazim digunakan para pemakai putaw.

Umumnya seorang pengguna, contohnya seperti saya, mengawali pemakaiannya dengan cara dihirup (didrag). Barulah kemudian menanjak dengan cara disuntik (dikipe). Namun ini tidak harus terjadi sebab ada juga seorang pemakai yang sudah bertahun-tahun, tetap menggunakan putaw dengan cara dihirup. Pengaruh dari putaw menimbulkan efek fly, sering disebut pedaw atau badai.
Umumnya pengaruh (efek fly) dari putaw lebih terasa. Atau lebih berat dari cara disuntik (dikipe), Mengapa demikian? Karena takaran heroin putaw yang digunakan biasanya lebih besar dari takaran dihirup. Dalam mengkonsumsi putaw seseorang biasanya mempunyai ukuran (dosis) yang berbeda. Bagi seorang yang sudah kecanduan berat setiap hari ia harus mengkonsumsi narkoba tersebut sesuai dengan dosisnya. Bila tidak maka ia akan mengalami ketagihan (sakaw) yang berakibat rasa sakit pada tubuhnya. Itulah tadi gambaran mengenai heroin putaw.
Sumber : Peran Keluarga Menghadapi Narkoba
Berita Terkait Kecanduan dan Kebiasaan Buruk :
- Perang Melawan Kesepian: Pandangan Berbeda Tentang Kecanduan
- Keluarga Adalah Lembaga Batu Karang
- Mengapa Orang Dapat Menjadi Pecandu Narkoba?
- Pengalaman Pecandu Mengenal Narkoba
- Apa yang Mendorong Pecandu Menggunakan Narkoba?
- Apa yang Terjadi Setelah Menggunakan Narkoba?
- Gejala-Gejala Seorang Pecandu Narkoba (Drug Addict)
- Mengenali Jenis-Jenis Obat Terlarang Narkoba dan Efek Sampingnya
- Istilah-Istilah Seputar Drugs dan Narkoba
- Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Anak Anda Menjadi Pecandu Narkoba?
- Pengobatan Untuk Pecandu Narkoba
Artikel Utama Kecanduan dan Kebiasaan Buruk :