Perang Melawan Kesepian: Pandangan Berbeda Tentang Kecanduan
Amerika dan dunia secara umum memiliki masalah epidemi heroin yang berkembang luas. Dan setragis apapun ini, ini merupakan kesempatan bagi Gereja untuk menjadi Gereja.

Apakah Anda ingat kampanye anti-narkoba “Just Say No” pada sekitar tahun 80-an? Salah satu iklan menunjukkan seekor tikus dengan panik menjilati botol air yang dicampur dengan opiate – candu. Dan sebuah suara menyatakan, “Hanya satu obat yang membuat ketagihan, sembilan dari sepuluh tikus laboratorium akan menggunakannya. Dan memakainya. Dan memakainya terus. Sampai mati… Dan obat itu bisa melakukan hal yang sama padamu.”
Iklan ini mengacu pada penelitian yang diterbitkan pada tahun 1978 yang menemukan bahwa ketika tikus laboratorium yang diberi akses ke barang candu opiat dalam jumlah besar, tikus-tikus ini membius dirinya sendiri sampai mati. Eksperimen ini mendukung pemahaman “kait kimiawi” tentang kecanduan narkoba.
Namun dalam suatu diskusi TED baru-baru ini, penulis Johann Hari mengklaim bahwa semua yang kita ketahui tentang kecanduan adalah salah, termasuk model ‘kait kimiawi’ yang sebagian besar dari kita anggap sebagai ilmu pengetahuan. Johann Hari sampai pada pandangan ini setelah berbicara dengan peneliti medis Bruce Alexander, yang memperhatikan bahwa tikus dalam percobaan asli dikurung sendirian di dalam kandang tanpa melakukan apapun selain menggunakan obat-obatan.

Alexander bertanya-tanya apakah tikus akan berperilaku berbeda jika mereka tidak terisolasi dan bosan. Untuk mengetahuinya, dia membuat koloni rumit dan kompleks yang disebut “Taman Tikus”, yang memiliki banyak makanan, kesenangan, dan teman. Dalam eksperimennya, tikus-tikus dalam isolasi minum hingga 25 miligram air yang mengandung morfin setiap hari, dibandingkan dengan kurang dari 5 miligram untuk tikus-tikus di Taman Tikus. Alexander menyimpulkan bahwa tikus yang terisolasi hampir selalu menjadi pecandu, sedangkan tikus yang hidup di antara tikus lain hampir tidak akan pernah.
Eksperimen itu, bersama dengan penelitian lain, membuat Hari menyimpulkan bahwa “Perang Melawan Narkoba” itu kehilangan poin krusial. Ini lebih difokuskan untuk menghentikan pasokan obat-obatan daripada mencari tahu mengapa orang merasa perlu untuk menggunakannya.
Johann Hari berpendapat bahwa masalah “kecanduan tidak terletak pada apa yang Anda telan atau suntikkan—melainkan rasa sakit yang Anda rasakan di kepala”. Atau seperti yang dikatakan oleh seorang pecandu narkoba dan pecandu heroin kepadanya, “Kecanduan adalah penyakit kesepian.”
Jika Johann Hari benar, ada kemungkinan luar biasa untuk misi dunia secara nyata oleh Gereja karena kita hidup di dunia yang semakin terisolasi. Lebih banyak orang mencari pelarian dari rasa sakit, ketakutan, dan kesepian yang datang dari kehancuran keluarga dan masalah sosial. Johann Hari menyatakan bahwa kita manusia tidak memiliki masalah kecanduan, melainkan masalah ikatan atau hubungan. Dia menulis bahwa “jika kita tidak dapat menjalin ikatan dengan orang lain, kita akan menemukan perilaku untuk terikat atau terbelenggu, apakah itu menonton pornografi, atau merokok atau berjudi.”

Situasi ini dibuat khusus untuk gereja-gereja yang berpusat pada Injil. Umat Kristiani selalu menjadi komunitas dari orang terluka yang hidup berjalan. Daripada menampilkan gereja sebagai tempat kesempurnaan, kita dapat menjangkau para penyalahguna zat dengan kerentanan dan kejujuran tentang kebutuhan kita sendiri untuk pemulihan dari kerusakan akibat dosa.
Namun, hal ini lebih mudah diucapkan daripada diterapkan. Dalam bukunya, “Life Together,” Dietrich Bonhoeffer menggambarkan tantangan besar yang dimiliki orang Kristen dalam menciptakan komunitas penyembuhan. Dia mengatakan bahwa meskipun orang “memiliki persekutuan satu sama lain sebagai orang percaya dan sebagai orang yang saleh, mereka tidak memiliki persekutuan sebagai orang yang tidak saleh, sebagai orang berdosa. Persekutuan yang saleh tidak mengizinkan siapa pun menjadi pendosa. Maka setiap orang harus menyembunyikan dosanya dari dirinya sendiri dan persekutuannya.” Jika ini menggambarkan gereja Anda, Anda mungkin memiliki masalah.

Alexander percaya bahwa kita hanya akan menemukan penyembuhan yang langgeng ketika kita bergerak melewati perawatan individu dan merangkul apa yang dia sebut “pemulihan sosial”. Dia bertanya, “Bagaimana kita dapat membangun kembali masyarakat di mana kita tidak merasa sendirian dan takut, dan di mana kita dapat membentuk ikatan yang lebih sehat?…di mana kita mencari kebahagiaan satu sama lain daripada konsumsi?”
Jawabannya, tentu saja, adalah Gereja, kumpulan orang percaya yang hidup dalam persekutuan dengan Yesus dan satu sama lain. Seperti yang dikatakan Johann Hari, “Lawan dari kecanduan bukanlah ketenangan. Itu adalah koneksi, suatu hubungan.
Sumber : Eric Metaxas – https://www.christianity.com
Berita Terkait Kecanduan dan Kebiasaan Buruk :
- Perang Melawan Kesepian: Pandangan Berbeda Tentang Kecanduan
- Keluarga Adalah Lembaga Batu Karang
- Mengapa Orang Dapat Menjadi Pecandu Narkoba?
- Pengalaman Pecandu Mengenal Narkoba
- Apa yang Mendorong Pecandu Menggunakan Narkoba?
- Apa yang Terjadi Setelah Menggunakan Narkoba?
- Gejala-Gejala Seorang Pecandu Narkoba (Drug Addict)
- Mengenali Jenis-Jenis Obat Terlarang Narkoba dan Efek Sampingnya
- Istilah-Istilah Seputar Drugs dan Narkoba
- Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Anak Anda Menjadi Pecandu Narkoba?
- Pengobatan Untuk Pecandu Narkoba
Artikel Utama Kecanduan dan Kebiasaan Buruk :