Lima Tahap Kepemimpinan
EQUIP Leadership Seminar Buku 3 Bab 5
Suatu Tinjauan Tentang Mengapa Orang-Orang Mengikuti Para Pemimpin Mereka
“Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil.” (Markus 3:14)
Orang mengikuti para pemimpin karena berbagai macam alasan. Saat para pemimpin meningkatkan pengaruhnya atas orang-orang lain, mereka memperluas alasan bagi orang lain untuk mengikutinya. Keefektifan pemimpin harus meningkat seiring dengan perjalanan waktu jika ia hendak menarik orang-orang baru ataupun mempertahankan para pengikutnya yang sudah ada. Sasaran dari bab ini adalah untuk menolong anda memahami pada tahap mana anda sekarang sedang berada bersama dengan orang-orang yang anda pimpin dan bagaimana caranya meningkatkan pengaruh anda.
Lima Tahap Kepemimpinan
Pribadi Seseorang (Personhood)
Hormat – Orang mengikuti anda karena jati diri anda dan apa yang anda wakili.
Catatan : Tahap ini hanya menjadi milik para pemimpin yang telah menghabiskan waktunya
bertahun-tabun untuk mengembangkan orang-orang dan organisasi-organisasi. Hanya sedikit orang saja yang berhasil mencapai tahap ini
Pengembangan Orang
Reproduksi – Orang mengikuti anda karena apa yang anda telah perbuat bagi mereka.
Catatan : Ini adalah tahap dimana pertumbuhan jangka panjang terjadi. Komitmen anda untuk mengembangkan para pemimpin akan menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan dari gereja maupun pribadi-pribadi yang anda pimpin.
Produksi
Hasil – Orang mengikuti anda karena apa yang anda telah lakukan bagi organisasi atau gereja.
Catatan : Ini adalah tahap dimana sukses dirasakan oleh kebanyakan orang. Mereka menyukai anda dan apa yang sedang anda lakukan. Karena momentum yang tepat, masalah-masalah dapat diselesaikan hanya dengan sedikit usaha saja. Orang-orang merasakan keberhasilan ilahi di dalam gereja.
Permisi
Hubungan – Orang mengikuti anda karena mereka ingin.
Catatan : Orang akan mengikuti anda lebih dari otoritas resmi anda. Tahap ini menyebabkan pekerjaan dan pelayanan anda menyenangkan dan penuh sukacita.
Perhatian : Jika anda tinggal terlalu lama dalam tahap ini tanpa peningkatan, anda akan mengakibatkan orang-orang yang bermotivasi tinggi dalam kepemimpinan anda menjadi gundah.
Posisi
Hak – Orang mengikuti anda karena suatu keharusan.
Catatan : Pengaruh anda pada tahap ini tidak akan melebihi garis deskripsi tugas anda. Satu-satunya otoritas yang anda miliki hanyalah otoritas yang diberikan oleh jabatan anda. Semakin lama anda berada pada tahap ini, semakin cepat tingkat kemunduran orang yang anda pimpin dan semakin rendah tingkat kepercayaan orang terhadap anda.
Lima Tahap Kepemimpinan
1. Posisi
Orang mengikuti anda karena suatu keharusan.
Ini adalah tahap pengaruh terendah dari seorang pemimpin. la harus bersandar pada jabatannya untuk membuat orang-orang mengikutinya. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan jabatan, tetapi jika orang hanya mengikuti anda bila anda punya gelar atau jabatan – sudah pasti ada sesuatu yang keliru. Yesus tidak pernah punya posisi atau jabatan, namun Dia punya pengaruh yang luar biasa dengan cara membangun hubungan-hubungan antar pribadi, memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan menawarkan pengharapan. Otoritasnya berasal dari Allah dan dari cara hidup-Nya, bukan berasal dari posisi atau jabatan yang ditetapkan bagi Dia. Pada tahap pertama ini, otoritas hanya datang dari jabatan atau gelar anda.
Contoh Alkitab: Rehabeam
“Jika hari ini engkau mau menjadi hamba rakyat.. maka mereka akan menjadi hamba-hambamu sepanjang waktu.” Tetapi ia mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua itu…” (1 Raja-Raja 12:7-8)
Ketika Salomo meninggal, Rehabeam menggantikannya menjadi raja Israel. la haus akan kekuasaan dan bertindak tolol. Rehabeam lebih mendengarkan nasihat orang-orang sebayanya ketimbang para tua-tua, dan sebagai ganti meringankan beban rakyat, ia malah menambah beban kerja mereka. Orang-orang mengikutinya hanya karena ia menjadi raja, tidak ada hubungan pribadi sama sekali. Akhinya, Rehabeam bertanggung jawab atas terbelahnya bangsa Israel menjadi dua kerajaan, Israel Utara dan Israel Selatan. la tidak pernah berpindah ke tahap kepemimpinan yang lebih tinggi, hanya menetap dalam tahap kepemimpinan yang diperoleh karena jabatan atau posisinya.
Hukum Katup – Penutupan: Kemampuan kepemimpinan seseorang menentukan tahap keefektifannya
2. Permisi
Orang mengikuti anda karena mereka ingin.
Pengaruh pada tahap ini melampaui otoritas yang telah anda terima, karena anda telah membangun hubungan pribadi dengan orang-orang. Anda telah mengkomunikasikan kepercayaan dan kredibilitas, dan kini mereka memilih untuk mengikuti anda karena mereka ingin mengabdi, lebih dari pada sekedar memenuhi kewajiban saja. Tahap ini merupakan suatu peningkatan dari tahap pertama karena anda sekarang mempengaruhi orang dengan kepribadian anda, bukan karena posisi anda. Namun, para pemimpin harus menyadari bahwa ada perbedaan antara disukai sebagai seorang teman dan diikuti sebagai seorang pemimpin. Hanya mengalami suatu hubungan tanpa membuahkan hasil apapun bagi gereja atau organisasi pada gilirannya akan membuat anda gagal dalam memotivasi orang untuk berkorban, mengambil resiko dan mengikuti anda.
Contoh Alkitab: Nehemia
“Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela… berkatalah mereka: ‘Kami siap untuk membangun!’ Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu… Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil!” (Nehemia 2:17-18, 20)

Nehemia menantang orang-orang untuk menghadapi kenyataan bahwa runtuhnya tembok Yerusalem bukan saja memalukan bangsa mereka, tetapi yang lebih penting lagi ialah memalukan Allah. Dengan palu di tangan kanan dan senjata di tangan kiri, orang-orang bertindak karena Nehemia bergaul dengan mereka dalam banyak tahapan hubungan pribadi. Renungkan hal-hal yang dilakukannya ini:
1. Menantang kesombongan nasional mereka
2. Memperluas visi mereka secara rohani
3. Mengenali hadirat Tuhan
4. Mendorong partisipasi mereka
5. Menetapkan sasaran
6. Memotivasi mereka agar timbul rasa memiliki
7. Membagi semua tanggung jawab
8. Memobilisasi mereka untuk bertindak
Hukum Hubungan: Para pemimpin menyentuh hati terlebih dulu sebelum memohon uluran tangan.
3. Produksi
Orang mengikuti anda karena apa yang anda telah lakukan bagi organisasi atau gereja.
Orang menyukai hasil-hasil yang mereka telah lihat. Pada tahap ini, mereka bukan hanya menikmati suatu hubungan dengan pimpinan, namum mereka juga menikmati buah yang telah dihasilkan pemimpinnya. Ada buah di dalam gereja dan kepuasan di dalam diri orang-orang yang turut dipimpin. Orang suka mengikuti seorang pemimpin yang selalu menyelesaikan tugas-tugasnya. Mereka suka menjadi bagian dari sebuah tim yang menang. Hal ini melukiskan kepemimpinan pada tahap ini.
Contoh Alkitab: Daud
“Lalu datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron dan berkata: Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama, ketika Saul memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Dan TUHAN telah berfirman kepadamu: “Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel.” (2 Samuel 5:1-2)
Daud disebut sebagai seorang yang dikasihi Allah. Hasratnya akan Allah pertama kali terungkap ketika ia bertarung dengan Goliat pada waktu ia masih remaja. Sewaktu Daud menjadi dewasa, ia memperoleh penghormatan sementara bangsa Israel menyaksikan tanggapannya atas tindakan Saul yang berulang kali berusaha untuk membunuhnya. Pada saat ia memerintah sebagai raja atas Israel, Daud telah bertumbuh pesat melampaui dua tahap pertama dalam kepemimpinan. Bahkan, Daud sudah menjalankan kepemimpinan
sebelum ia punya satu jabatanpun. la telah membangun hubungan dengan orang-orang kunci. la telah membuktikan dirinya dalam pertempuran. la telah mempelajari keahlian-keahlian untuk membangun tim, ia membuat keputusan-keputusan dengan kecerdasan suara hatinya, dan visinya menggerakkan rakyatnya. Hasilnya adalah kemenangan-kemenangan militer yang strategis. Sejalan dengan tiap butir kemenangannya, Daud makin mendapat pengaruh dan penghormatan. Daud mengikuti prinsip-prinsip ini:
1. Para pemimpin yang baik menawarkan visi yang jelas yang menyatukan orang-orang.
2. Para pemimpin yang baik menempatkan agenda Allah lebih dahulu dan berusaha menyenangkan Dia.
3. Para pemimpin yang baik memecahkan masalah-masalah dan membuahkan hasil-hasil kerja.
4. Para pemimpin yang baik membangun tim-tim yang berbagi tanggung jawab dan pujian.
Hukum Penghormatan: Orang-orang secara alamiah mengikuti seorang pemimpin yang lebih kuat dari pada diri mereka sendiri.
4. Pengembangan Orang
Orang mengikuti anda karena apa yang anda telah perbuat bagi mereka.
Pada tahap ini, seorang pemimpin meraih suatu tahap otoritas yang baru. la secara pribadi telah mempengaruhi kehidupan anggota-anggota timnya. Pemimpin ini telah mencurahkan hidupnya bagi orang-orang lain. la bukan saja telah menjadi seorang pelayan Tuhan, namun juga seorang mentor bagi orang-orang lain. la telah mengembangkan potensi dalam diri orang-orang kunci. Pada tahap ini, seorang pemimpin mereproduksi kehidupannya. Pelipat-gandaan terjadi.
Contoh Alkitab: Paulus
“Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain” (2 Timotius 2:2)
Paulus menyebut Timotius sebagai “anakku yang sah di dalam iman” (1 Timotius 1:2). Timotius merasa tidak sanggup untuk menggembalakan gereja di Efesus. Paulus mementornya dengan bertatap muka maupun melalui surat demi mendorong Timotius, si pemimpin yang sedang diorbitkan itu. Titus adalah seorang pemimpin lain yang punya potensi dalam pandangan Paulus. Sebab itu Paulus memberi Titus tugas-tugas gereja yang berat untuk mengembangkan potensinya. Priskila dan Akwila juga dimentor oleh Paulus sementara mereka merintis sebuah gereja di Asia. Orang-orang lain yang dimentor oleh Paulus adalah Lukas dan Silas dan Onesimus dan Filemon. Paulus telah melipat-gandakan gereja karena ia telah memimpin para pemimpin, bukan hanya para pengikut saja. Ia berurusan dengan banyak orang pada tahap keempat ini.
Namun ia tidak berhenti di sini. Paulus menasihati murid-muridnya yang masih muda untuk menjadi para pemimpin yang berlipat-ganda. Mari kita lihat strategi Paulus dalam mempromosikan ledakan pertumbuhan:
1. Menarik dan memilih para pemimpin yang amat tajam potensinya
2. Mementor dan mengembangkan mereka sebagai calon pemimpin yang sedang muncul
3. Memberi mereka tugas-tugas untuk membuktikan potensi mereka
4. Melepaskan mereka untuk melayani dan mereproduksi para pemimpin yang lain.
Hukum Ledakan Pertumbuhan: Untuk menambah pertumbuhan, pimpinlah para pengikut – untuk melipat-gandakannya, pimpinlah para pemimpin.
5. Pribadi Seseorang – Personhood
Orang mengikuti anda karena jati diri anda dan apa yang anda wakili.
Para pemimpin yang berada pada tahap ini telah menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya dalam menumbuhkan orang-orang dan organisasi.
Contoh Alkitab : Samuel
“Dan Samuel makin besar dan Tuhan menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur. Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan..” (I Samuel 3:19-20)
Sebagai seorang anak kecil, Samuel telah belajar mengenali suara Allah. Nubuat pertamanya menentang keluarga mentornya sendiri, yaitu imam Eli. Ia mempunyai keberanian untuk mengatakan kebenaran di dalam kasih. Nubuat itu adalah yang pertama dari banyak nubuat yang disampaikannya dimana Allah memakai Samuel untuk mengatakan kebenaran yang keras sementara ia memimpin umat Allah. Samuel mengidentifikasikan dirinya dengan orang-orang Israel, dan mereka menghormati kesetiaannya untuk berjalan terus bersama Allah. Mereka mendengarkan nasihatnya, entah itu berupa strategi untuk melawan orang-orang Filistin ataupun ketika mereka butuh bimbingan bagi masa depan mereka. Samuel mendapat begitu banyak pengaruh atas bangsa Israel, sehingga ia memiliki kuasa atau wibawa untuk menurunkan Saul dari tahta kerajaan dan mengurapi Daud sebagai penggantinya. Samuel mempertontonkan hati seorang pemimpin yang bersifat hamba. Pengaruh dari kehidupan Samuel sedemikian besar sehingga saat ia wafat, seluruh Israel berkumpul untuk meratapi kepergiannya (I Samuel 25:1).
Pada tahap akhir dari anak tangga kepemimpinan ini, Samuel mempertontonkan kualitas-kualitas berikut:
1. Hamba Tuhan yang setia
2. Teladan dari suatu kehidupan yang berintegritas
3. Seorang pencetak para pemimpin yang konsisten selama bertahun-tahun
Tahap-Tahap Kepemimpinan Yang Dilalui Musa
Perjalanan kepemimpinan Musa diringkaskan dalam Ibrani 11:24-29. Kehidupan kepemimpinannya mencakup lima tahap kepemimpinan yang telah disebutkan di atas:
Posisi
Musa bertumbuh di dalam istana Firaun sebagai seorang Pangeran Mesir. la memiliki pendidikan yang terbaik, mengenal orang-orang terkenal di Mesir, dan pada dasarnya memiliki semua yang ditawarkan oleh dunia saat itu.
Permisi
Musa merasa terdesak untuk menolong sesama orang Ibrani jauh hari sebelum Allah menjumpainya dalam semak yang menyala. Meski ia bertumbuh di tengah-tengah budaya Mesir, ia menganggap dirinya sama dengan sesama keturunannya yang asli (Keluaran 2:11-12). Musa memilih untuk “menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.”

Produksi
Pendulum dalam kehidupan iman Musa berayun dari satu ekstrim ke ekstrim yang lainnya. Dalam Keluaran 3 ia mengajukan berbagai dalih kepada Allah, “Saya tidak cakap berbicara… tolong kirimkan orang lain saja:” Dalam Keluaran 7-11 ia membebaskan Israel dari perbudakan Mesir. Seiring dengan terjadinya setiap tulah, orang-orang menyaksikan tangan Allah yang membebaskan mereka, dan mereka akhirmya bersedia mengikuti Musa ke mana saja harus pergi
Pengembangan Orang
Musa mendelegasikan otoritas dan memperlengkapi tujuh puluh tua-tua, seturut dengan nasehat bapak mertuanya (Keluaran 18). Hubungan mentor yang dibangunnya seumur hidup dengan Yosua telah memberinya seorang penerus yang memimpin bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian (Bilangan 27:20-23).
Pribadi Seseorang (Personhood)
Dalam hal daya tahan atau kesabaran, Musa adalah seorang pemimpin yang tak perlu diragukan. Tak ada pemimpin lain dalam Alkitab sanggup bertahan untuk berada di gurun bersama dengan dua juta jiwa. Di tengah-tengah gerutu dan keluh kesah umat Israel, Musa berulangkali menaikkan syafaat atas nama mereka. Ia sering mengingatkan Allah bahwa meski mereka tidak taat, mereka adalah umat pilihan-Nya (Keluaran 32:1-35).
‘Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya.” (Ulangan 34:8)
Menapaki Anak Tangga Kepemimpinan
Kebenaran-kebenaran berikut akan memampukan anda menafsirkan diagram “Tahap-Tahap Kepemimpinan.”
1. Semakin tinggi anda mendaki, semakin lama waktu pencapaiannya.
2. Semakin tinggi anda mendaki, semakin tinggi tingkat komitmen anda.
3. Semakin tinggi anda mendaki, semakin mudah anda memimpin.
4. Semakin tinggi anda mendaki, semakin besar pertumbuhannya.
5. Anda tidak pernah meninggalkan tahap dasar atau tahap-tahap yang ada di bawah tahap anda sekarang.
6. Sebagai seorang pemimpin, anda tidak akan berada pada level yang sama dengan semua orang yang anda pimpin.
7. Anda harus membawa serta pemimpin-pemimpin yang lain sewaktu anda menaiki tahap yang lebih tinggi.

Bagaimana Kita Mendaki Anak Tangga Kepemimpinan?
1. Mintalah Allah secara terus menerus untuk membangun anda agar anda menjadi seorang pemimpin yang lebih efektif.
2. Bangunlah keyakinan di dalam ketrampilan-ketrampilan orang-orang anda.
3. Pandanglah setiap hubungan yang anda miliki sebagai sebuah kesempatan untuk mengembangkan orang itu.
4. Berjalanlah perlahan-lahan melintasi khalayak ramai.
5. Tetaplah memegang daftar calon-calon pemimpin yang dapat anda bina.
6. Utamakan pemuridan; temukan cara-cara yang sistematis untuk melatih orang-orang.
7. Pilih dan mentorlah para pemimpin kunci.
8. Jadikan hidup anda sebagai sebuah model dimana orang-orang lain akan tertarik untuk menirunya.
9. Ingatlah bahwa orang-orang adalah aset anda yang paling berharga
PENILAIAN: Sementara anda mempertimbangkan prinsip-prinsip ini, pikirkanlah pada tahap mana anda sekarang sedang berada bersama dengan orang-orang yang anda pimpin. Daftarkan apa yang perlu dilakukan untuk berpindah ke tahap berikutnya.
PENERAPAN: Apa yang paling anda pergumulkan dalam menapaki anak tangga kepemimpinan? Bagaimana anda dapat mulai untuk mengimplementasikan tahap-tahap ini?
Sumber : Equip Seminar Buku 3 Bab 5 – materi digital disusun Nathanael Ricardo untuk www.transformasi.com.
Equip Seminar adalah pelatihan kepemimpinan yang merupakan bagian dari proyek global Millions Leaders Mandate – Mandat Sejuta Pemimpin dengan tujuan menyiapkan sejuta pemimpin yang mempengaruhi dunia dengan kabar baik. Dipelopori oleh penulis buku dan hamba Tuhan John C. Maxwell, materi dalam program ini banyak belajar tentang kepemimpinan dari pemimpin utama sekaligus model pelayanan kehambaan tak terbantahkan, Tuhan itu sendiri.
Penyusun memiliki dua sertifikasi untuk pelatihan ini sejak tahun 2006 dan memperoleh ijin untuk membagikan materi ini bagi semua orang yang ingin diperlengkapi untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. Anda bisa menjadikan materi ini sebagai bahan mentoring di perusahaan, pemuridan di organisasi kerohanian atau sekedar bacaan bagi anda. Silakan menggunakan materi ini dengan syarat mencantumkan sumber materi. Untuk mendapatkan hasil terbaik dari pelatihan ini disarankan untuk mempelajari materinya secara lengkap dan runtun. Buatlah pelatihan yang terencana dan terjadwal, lakukan dalam grup atau berkelompok serta ciptakan ruang interaktif untuk memperoleh hasil yang maksimal. Selamat menjalani proses untuk kepemimpinan yang diberkati Tuhan.
Baca EQUIP Leadership Seminar :
Buku 1 Bab 1 – Panggilan Allah Bagi Kita Untuk Memimpin
Buku 1 Bab 2 – Hati Seorang Pemimpin
Buku 1 Bab 3 – Saya Mempunyai Impian
Buku 1 Bab 4 – Hal-Hal Yang Utama Dalam Pengambilan Keputusan
Buku 1 Bab 5 – Mengusahakan Keahlian Orang Dalam Kepemimpinan Anda
Buku 1 Bab 6 – Pemimpin Membuat Rencana Strategi
EQUIP Leadership Seminar Buku 2 :
Buku 2 Bab 1 – Ujian Kepemimpinan
Buku 2 Bab 2 – Keamanan Atau Sabotase
Buku 2 Bab 3 – Mendelegasikan Tugas dan Mengembangkan Orang
Buku 2 Bab 4 – Tim Kerja Membuat Impian Nyata
Buku 2 Bab 5 – Investasi Terbijaksana Yang Akan Pernah Anda Buat
Buku 2 Bab 6 – Mengukur Pertumbuhan Kepemimpinan Anda
EQUIP Leadership Seminar Buku 3 :
Buku 3 Bab 1 – Kepemimpinan Berawal Dengan Sebuah Sikap
Buku 3 Bab 2 – Lingkaran Dalam Dari Sang Pemimpin
Buku 3 Bab 3 – Kristus, Sang Komunikator Yang Hebat
Buku 3 Bab 4 – Memimpin Di Saat-Saat Yang Sulit
Buku 3 Bab 5 – Lima Tahap Kepemimpinan
Buku 3 Bab 6 – Seni Tentang Baskom dan Lap Pembasuhan
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :