ChurchKebangkitan Orang MudaMentoring dan PemuridanSpecial Content

Gereja Jangan Biarkan Jemaat Tanpa Mentoring

Mentoring adalah metode pendampingan, model jitu untuk pemberdayaan umat Tuhan di akhir zaman!

Pola yang saat ini berkembang untuk penjangkauan jiwa adalah melalui Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) atau membuat acara-acara khusus seperti celebration night, talk show, seminar, dsb. Memang melakukan pola acara seperti di atas tidaklah salah, tetapi tidak bisa maksimal dalam hal pencapaian tujuan akhir. Bukankah sasaran yang harus dicapai gereja adalah memenangkan sebanyak mungkin jiwa untuk dimuridkan?

Demikian pula dengan program pembelajaran firman Tuhan melalui kelas-kelas Pendalaman Alkitab. Banyak lulusan kelas PA pada akhirnya tidak sepenuhnya terlibat dalam pelayanan di gereja. Mereka tidak diberdayakan secara maksimal karena tidak diterapkan pola pendampingan atau mentoring untuk mengarahkan mereka. Demikian juga dengan pengkaderan pelayan Tuhan, regenerasi di dalam gereja kerap tidak berhasil, karena tidak tepat dalam melakukan implementasi sistem kaderisasi dalam pelayanan.

pemuridan dan mentoring

Keberhasilan suatu pelayanan harus ditopang oleh pola pemuridan yang kuat. Pemuridan bukan sekadar memberi pelajaran tentang dasar-dasar firman, tetapi lebih kepada pola mentoring.

Pengertian Mentoring

Mentoring adalah suatu pelayanan pembapaan atau pembimbingan dengan sistem kakak adik rohani (mentor-mentee), dengan suatu komitmen untuk berbagi hidup. Tujuan berbagi hidup adalah mengimpartasikan hal-hal rohani ke dalam diri seseorang untuk menjadikannya dapat meraih destiny ilahinya. Mentoring juga menyangkut tanggung jawab. Artinya, mentor bertanggung jawab atas kehidupan rohani mentee. Maju mundurnya kerohanian mentee adalah tanggung jawab mentor. Artinya, ada covering ilahi dari mentor terhadap mentee.

Contohnya, ketika mentee mulai menaruh perhatian kepada rekan lawan jenis, mulai jatuh cinta, mentor harus dapat berfungsi maksimal. Mentor seharusnya mampu mengarahkan mentee agar mengerti makna berpacaran dan bagaimana membina hubungan dengan lawan jenis.

Mengapa Mentoring?

Secara sederhana, ada empat alasan mengapa mentoring harus diterapkan di dalam gereja!

1. Mentoring adalah perintah Tuhan (Matius 28:19). Dengan jelas ayat ini memberi dasar mengenai mentoring atau pemuridan. Setelah kita pergi bersaksi, memenangkan jiwa, selanjutnya adalah memuridkan.

mentoring dan pemuridan

2. Mentoning adalah pola pengkaderan Alkitab. Banyak tokoh di Alkitab yang menceritakan pola mentoring, khususnya pelayanan lintas generasi. Karena pemimpin tanpa regenerasi adalah kegagalan. Contoh: Musa-Yosua, Elia-Elisa, Barnabas-Paulus, Tuhan Yesus-para murid.

3. Mentoring adalah mahkota sebagai anak Tuhan. Yohanes 15:16 mengajarkan bahwa setiap orang percaya harus menghasilkan buah. Salah satu buah pelayanan adalah jiwa-jiwa. Ada upah bagi setiap orang percaya yang mempersembahkan buah jiwa-jiwa kepada Tuhan, yaitu mahkota kemuliaan. “Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.” (1 Petrus 5:4).

4. Mentoring adalah destiny kita sebagai orang percaya. Tuhan ingin memakai kita supaya dapat membimbing, mengarahkan, dan menjadi teladan bagi generasi penerus. Mereka memerlukan figur yang dapat diteladani, bisa dipercayai, dihormati, dan bisa diajak berbagi.

Sampai hari ini, saya masih mementor dan dimentori. Pengalaman dimuridkan di wadah youth telah memberikan suatu dasar yang solid, yang memperlengkapi pelayanan saya sampai hari ini. Sistem mentoring yang saya alami telah membentuk pola pikir yang radikal dan karakter yang militan sebagai murid Kristus. Saya dibentuk untuk tidak kompromi dengan apa pun yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Menjadi pribadi yang tangguh dan tidak mudah menyerah ketika badai datang dalam kehidupan saya. Pertumbuhan rohani terus dipantau oleh mentor saya melalui saat teduh. Saya ingat, ketika itu saya harus mengumpulkan buku saat teduh setiap minggu untuk diperiksa oleh mentor. Ketika sesuatu terjadi dalam kehidupan saya, dengan mudah mentor dapat mendeteksinya. Kakak mentor juga meng-cover saya melalui doa-doa pribadinya. Tidak ada yang tersembunyi atau ditutup-tutupi.

Sebagai pribadi yang terlibat dalam pelayanan, kita tidak dapat berjalan sendiri. Kita tetap membutuhkan orang yang dapat menjadi mentor kita. Orang tersebut adalah orang yang lebih dewasa rohani, berwawasan luas, serta memiliki paradigma Kerajaan Sorga. Di akhir zaman yang godaannya semakin beragam ini, tanpa mentoring akan banyak jiwa yang kembali akan terhilang karena tidak di-covering!

Sumber : Nancy L. Christianto – Ridmag vol. 02

Baca Artikel Kebangkitan Orang Muda Lainnya :