Edukasi & KesehatanKesehatan

Sehatlah Ginjal Anda?

Kita semua tentu sudah tahu bahwa GINJAL adalah salah satu organ yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Organ kecil ini ternyata memiliki banyak fungsi krusial. Nah, mau tahu lebih banyak tentang “benda berharga” ini? Mari, kita simak ulasan sederhana mengenai ginjal berikut ini.

Anatomi ginjal

Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang yang berukuran kurang lebih sekepalan tangan orang dewasa. Nomalnya ginjal ada sepasang, terletak di kanan-kiri tulang belakang tepat di bawah lengkung iga. Selain berukuran kecil, organ ini relatif ringan, masing-masing hanya sekitar 150 gram. Ginjal boleh dikatakan sebagai mesin “pendaur-ulang” yang canggih. Setiap hari, ginjal menyaring sekitar 180 liter darah, mengembalikan 178,5 liter darah yang sudah disaring tersebut ke dalam tubuh, dan membuang I,5 liter sisanya dalam bentuk urine (air seni).

Fungsi Ginjal

Fungsi utama ginjal adalah membuang zat-zat “‘sampah” (racun, obat dan bahan-bahan yang tidak berguna bagi tubuh) dan kelebihan air. Zat-zat sampah itu terdapat dalam darah, yang berasal dari makanan yang kita santap setiap hari dan dari hasil penguraian jaringan aktif, seperti otot. Jika ginjal tidak membuangnya, zat-zat sampah ini akan menumpuk di dalam darah dan membahayakan tubuh.

Ginjal juga berperan dalam pengaturan keseimbangan elektrolit dan asam-basa (pH), pengaktifan vitamin D, pengendalian tekanan darah, serta pembentukan sel darah merah. Tiga fungsi yang terakhir berkaitan dengan tiga buah hormon yang diproduksi oleh ginjal, yakni (1) eritropoletin, yang merangsang sumsum tulang untuk membuat sel darah merah, (2) renin, yang terlibat dalam pengaturan tekanan darah, dan (3) kalsitriol, bentuk aktif vitamin D yang membantu mempertahankan kepadatan tulang

Bagaimana Ginjal Bisa Rusak?

Kita sering mendengar istilah “gagal ginjal”. Istilah ini tidak selalu menandakan adanya kerusakan pada ginjal tapi bisa saja hanya sebatas gangguan fungsi. Kerusakan pada ginjal tidak terjadi dengan cepat, tetapi perlahan-lahan dan baru tampak setelah bertahun-tahun. Karena itu, gagal ginjal dibedakan lagi menjadi gagal ginjal akut dan kronis.

Gagal ginjal akut merupakan keadaan akibat penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara akut (hitungan jam, hari, atau minggu) dan dapat pulih. Sementara itu, gagal ginjal kronis menggambarkan sebuah kondisi akibat kerusakan ginjal yang berlangsung perlahan-lahan (+ tiga bulan) dan tidak dapat pulih.

Gagal ginjal dapat disebabkan oleh penyakit bawaan (seperti hipertensi, diabetes melitus), trauma yang mencederai ginjal, dan penggunaan obat – biasanya obat bebas, produk herbal, minuman berenergi, serta jamu secara rutin dan dalam jangka panjang. Gangguan atau kerusakan umumnya terjadi pada kedua ginjal sekaligus. Bila kerusakan ginjal terus berlangsung, lama-kelamaan akan terjadi kerusakan permanen yang menjadikan fungsi ginjal menurun sedemikian parahnya (kurang dari 15%). Kondisi demikian dinamakan penyakit ginjal stadium akhir, yang mengharuskan dialisis (cuci darah) atau transplantasi (pencangkokan) ginjal.

Bagaimana Mengetahui Ginjal Rusak?

Gagal ginjal umumnya tidak menimbulkan gejala berarti hingga kerusakannya cukup parah, bahkan tidak sedikit yang datang berobat setelah memasuki stadium akhir. Karena itu, kita penting mengenali kerusakan ginjal secara dini.

Kita dapat mengenali gangguan ginjal berdasarkan gejala yang tampak dan hasil pemeriksaan laboratorium. Pada gagal ginjal akut, gejala dapat berupa demam, dehidrasi (mulut kering, lemas, nadi cepat), dan berkemih lebih sedikit darí biasanya.

Gejala gagal ginjal kronis antara lain berkemih lebih sering atau lebih jarang dari biasanya, tangan atau kaki bengkak, sering merasa letih, tidak nafsu makan, mual, muntah, gatal atau kesemutan, cepat mengantuk, sulit berkonsentrasi, kulit menggelap, dan kram otot. Apapun gejalanya, harus dikonfirmasí lewat pemeriksaan laboratorium.

Bagaimana Mencegah Kerusakan Ginjal?

Cara-cara menjaga ginjal tetap sehat tidaklah mahal, semua orang mampu melakukannya. Kuncinya terletak pada penyehatan gaya hidup, misalnya mengatur diet, melakukan aktivítas fisik atau olahraga dan menghentikan kebiasaan merokok.

Olahraga menjaga kadar gula darah

Kebiasaan berolahraga terbukti membantu mengendalikan tekanan darah dan kadar gula darah sehingga akan meminimalkan kecenderungan terjadinya hipertensi dan diabetes melitus, dua penyakit yang sering menjadi cikal bakal kerusakan ginjal. Begitu juga dengan penghentian kebiasaan merokok.

Kalau Sudah Gagal Ginjal, Makanan Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi?

Pengaturan diet pada gagal ginjal bertujuan mengurangi beban kerja ginjal untuk membuang zat-zat sisa. Penderita gagal ginjal kronis harus benar-benar mengatur dietnya supaya kerusakan ginjal tidak terus memburuk. Berikut anjuran diet bagi pengidap gagal ginjal:

  • Asupan kalori harus memadai guna mencukupi kebutuhan energi. Pilihlah minyak tak jenuh karena dapat membantu memperbaiki keadaan pembuluh darah dan aliran darah ke ginjal.
  • Makan daging dalam porsi kecil dan jangan lebih dari 2 porsi per hari. Berat daging per porsi adalah 25 gram atau kurang lebih seperempat telapak tangan jika daging tersebut dipotong tipis-tipis.
  • Hindari makanan yang mengandung bahan tambahan seperti pewarna, pengawet, penyedap rasa, makanan instan dan makanan kalengan, seperti sosis, kornet, sirup, saus, dan kecap.
  • Hindari makanan yang kaya natrium, seperti garam, kue-kue yang asin, kecap asin, taoco, asinan buah, dan sayur asin.
  • Batasi konsumsi susu, cukup setengah gelas per hari (1-2 sendok makan susu bubuk per hari).
  • Konsumsi sayuran segar, jangan sayuran kalengan atau sayuran yang diawetkan, untuk mengurangi asupan natrium.

Tips Menjaga Kesehatan Ginjal

1. Jangan sembarangan mengonsumsi obat yang dijual bebas (obat warung). Biasakan untuk berobat, atau setidaknya berkonsultasi, ke dokter apabila sakit.

2 Jangan malas check up, tentunya ke dokter atau rumah sakit, sedikitnya dua kali setahun. Seandainya terdeteksi ada gangguan ginjal, dapat ditangani lebih dini sehingga kerusakan ginjal bisa dicegah atau paling tidak diperlambat.

3. Jangan terpengaruh dengan orang lain yang menyarankan macam-macam bentuk pengobatan penyakit ginjal, apalagi kalau yang memberi saran bukan dari kalangan medis. Bijaklah dalam merespons saran tertentu, karena bisa jadi saran itu malah memperparah penyakit Anda.

Diet untuk ginjal

4. Untuk penyakit yang berbeda, dietnya pun berbeda. Seseorang dengan penyakit hati harus menjalani diet khusus untuk penyakit hati. Demikian pula, orang yang berpenyakit ginjal juga mempunyai diet khusus. Anda sebaiknya konsultasi dengan dokter ahli gizi.

5. Kebanyakan orang Indonesia suka mengonsumsi jamu atau produk herbal, biasanya karena saran dari teman. Hati-hati!, jangan sembarangan minum jamu atau produk herbal karena banyak yang belum melalui uji klinis sehingga manfaat dan keamanannya belum terbukti.

6. Hindari stres, tetap bersukacita, terus berkarya, dan mengandalkan Tuhan sekalipun Anda divonis mengidap penyakit ginjal stadium akhir karena penyakit apapun, tak-terkecuali yang dianggap tidak mungkin sembuh dari sisi medis, bukanlah akhir dari segalanya. Mujizat Masih Ada.

7. Yang, terakhir, hormati pendamping hidup, orang tua, anak, sanak saudara, dan semua kerabat lain sebab Anda akan merasa kuat, meskipun ada penyakit yang melemahkan fisik Anda.

Sumber :  dr. Albertus A. Mahode – beCool31