5 Pelajaran Hidup yang Dipetik dari Penulis Lagu Hillsong

Nathanael Ricardo February 23, 2022February 23, 2022

Anda mungkin tidak menulis lagu. Saya juga tidak. Saya seorang pendeta, dan selama bertahun-tahun saya memiliki hak istimewa untuk menggembalakan, memimpin dan mengamati penulis kunci kru Hillsong saat mereka membuat lagu.

Sementara penulis lagu kami semuanya unik, mereka tampaknya memiliki beberapa kesamaan dalam sikap dan metode mereka. Sikap ini, seperti yang saya temukan, tidak hanya berlaku untuk penulis lagu. Itu adalah cara berpikir yang bisa kita semua dapatkan jika kita menerapkannya dalam kehidupan kita.

Jadi inilah 5 pelajaran hidup yang saya dapatkan dari penulis lagu Hillsong

1. Lagu pertama Anda tidak akan menjadi lagu terbaik Anda.

Penulis lagu kami menulis dan menulis dan menulis. Banyak dari lagu yang mereka tulis tidak layak untuk dilihat hari ini dan karenanya mereka membuangnya. Kemudian mereka kembali menulis. Beberapa orang akan melihat ini sebagai kegagalan, tetapi penulis kami tidak. Mereka menggunakan semua yang telah mereka tulis dan semua yang telah mereka buang sebagai kesempatan belajar. Mereka tidak menyerah, mereka terus menulis, dan mereka terus bergerak maju.

Hidup itu panjang. Apa pun yang layak dilakukan akan membutuhkan waktu, usaha, dan kerja keras. Anda tidak sebaik yang akan Anda lakukan. Anda bisa menjadi lebih baik. Tetap pada jalur, ulet dan gunakan “kegagalan” untuk mendorong Anda maju, bukan untuk menahan Anda.

2. Lagu-lagu hebat tidak terjadi begitu saja – mereka butuh kerja keras.

Sementara inspirasi untuk lagu, melodi dan lirik, memiliki dasar dalam Firman Tuhan, dan meskipun penulis kami dipimpin oleh Roh Kudus, mereka masih harus duduk dan melakukan pekerjaan. Dengan kata lain, lagu-lagu itu tidak menulis sendiri. Penulis lagu kami harus benar-benar menyisihkan waktu untuk melakukan pekerjaan menghasilkan ide, menciptakan melodi, menulis lirik. Meskipun beberapa lagu datang lebih cepat daripada yang lain, itu umumnya bukan proses instan. Dibutuhkan usaha, konsentrasi nyata, pemikiran dan doa. Seringkali ini adalah aktivitas yang menghabiskan banyak waktu – dibutuhkan semua konsentrasi mereka. Dan, bahkan setelah lagu itu ditulis, ada pengasahan, pengeditan, dan pengerjaan ulang.

Hal yang sama dapat dikatakan tentang upaya apa pun. Itu tidak akan terjadi begitu saja. Terkadang kita berpikir karena kita orang Kristen, kita tidak perlu bekerja keras. Kenyataannya adalah, apa pun yang layak dilakukan adalah layak dilakukan dengan baik dan itu membutuhkan banyak pekerjaan dan tindakan usaha.

3. Semakin baik umpan baliknya, semakin baik lagunya.

Selama proses penulisan lagu, penulis kami akan membagikan lagu mereka kepada orang lain. Banyak dari mereka memiliki penasihat tepercaya yang akan mereka tunjukkan dan minta umpan balik yang jujur dan hampir brutal. Dengan terbuka terhadap umpan balik nyata dari teman-teman tepercaya ini, mereka dapat memastikan bahwa mereka tidak dibutakan oleh kedekatan mereka sendiri dengan lagu tersebut. Ini tidak mudah – terutama ketika Anda menghabiskan begitu banyak waktu dan usaha untuk membuat sesuatu. Manfaatnya adalah, penulis dapat melihat lagu itu apa adanya dan bukan hanya seperti yang mereka inginkan.

Kita semua membutuhkan umpan balik, meskipun hanya sedikit orang yang cukup berani untuk memintanya. Sebaliknya, kita cenderung takut bahwa orang akan memberi tahu kita hal-hal yang tidak ingin kita dengar. Atau, kita sudah tahu apa yang akan mereka katakan, dan kita tidak mau membuat perubahan dalam hidup kita.

Alih-alih, mari kita memilih penasihat tepercaya, dan mencari umpan balik nyata tentang kehidupan kita. Dengan begitu kita akan dapat tumbuh dan dewasa dan pada akhirnya menjadi yang terbaik yang kita bisa.

4. Kita Lebih Baik Bersama.

Banyak penulis lagu kami telah menemukan kegembiraan dalam menulis bersama. Mereka menyisihkan waktu tidak hanya untuk menulis saja, tetapi juga dengan orang lain. Seringkali penulisan bersama ini antara penulis lagu yang berpengalaman dan penulis yang lebih baru. Seringkali penulis yang berpengalaman akan dapat membantu mengajar penulis yang lebih baru, dan penulis yang lebih baru akan antusias yang dapat membantu menginspirasi penulis yang berpengalaman.

Sungguh teladan yang luar biasa tentang bagaimana kita seharusnya sebagai orang Kristen – meluangkan waktu untuk memuridkan dan mendorong satu sama lain. Seringkali kita mencoba untuk hidup dan menumbuhkan kehidupan Kristen kita sendiri – pada kenyataannya kita lebih baik bersama-sama. Kami menjadi lebih baik ketika kami membantu orang lain dan ketika kami terbuka untuk mereka mendorong kami berjalan di sepanjang jalan.

5. Sukses adalah dalam membangun Gereja.

Sukses untuk penulis lagu kami cukup jelas. Setelah menulis sebuah lagu, jika akhirnya dinyanyikan di gereja dan berguna untuk membangun Kerajaan dengan cara itu, mereka telah berhasil. Jika lagu-lagu itu membantu orang lain untuk menyembah Tuhan, memperluas pemikiran mereka tentang Tuhan dan dapat mengungkapkan kebenaran Alkitab, maka mereka telah melakukannya dengan baik.

Hal yang sama berlaku untuk kita semua. Sangat mudah untuk terjebak dalam kehidupan – dengan keluarga dan pekerjaan dan studi dan segalanya – sambil melupakan gambaran besarnya. Keberhasilan sejati, tidak peduli pekerjaan yang kita lakukan, adalah dalam membangun Kerajaan, dan melihat keluarga dan teman-teman kita menemukan Yesus.

Jadi begitulah – 5 pelajaran hidup yang saya dapatkan dari penulis lagu Hillsong kami. Itu adalah ide sederhana yang mungkin pernah Anda dengar sebelumnya, tetapi jika dipraktikkan, masing-masing dapat membangun hidup Anda dan kehidupan orang-orang di sekitar Anda.

Sumber : Rich Langton – https://hillsong.com

Artikel menarik lainnya :

Baca Artikel Utama Menarik :

You May Also Like