ChurchKebangunan RohaniSpecial Content

Saran-Saran Selama Kebangunan Rohani

Hindari Keputusan Palsu atau Dibuat-buat Bagi Kristus

Tidak diragukan lagi ada banyak orang yang telah dibujuk atau dimanipulasi untuk membuat keputusan bagi Kristus tanpa terlebih dahulu mengetahui siapa Yesus atau mengapa Dia mati untuk mereka. Beberapa orang berpikir mereka diselamatkan karena mereka mengulangi doa seseorang [doa orang berdosa]. Sebuah pengakuan belaka bahwa Kristus adalah Tuhan, bahwa Dia adalah Juruselamat, dan lain-lain, tidaklah cukup (Setan juga mengakui hal ini – Yakobus 2:19).

Ketika keputusan yang dangkal atau tanpa pengetahuan untuk mengikuti Kristus dibuat, orang-orang ini seringkali akan kehilangan iman mereka hanya dalam waktu singkat. Sangat mungkin bahwa ini disebabkan karena seseorang memaksa mereka untuk membuat keputusan yang tergesa-gesa selama pengalaman emosional yang meluap-luap – seperti dalam kebangunan rohani. Setelah pengalaman berlalu dan mereka memperhitungkan tantanganyang dihadapi untuk hidup bagi Kristus, mereka dengan cepat berbalik dari keputusan mereka.

Orang-orang yang memimpin penginjilan harus berhati-hati agar mereka tidak memanipulasi emosi orang-orang selama kebangunan rohani dan memperoleh komitmen yang rapuh – hanya untuk meningkatkan angka “pertobatan.” Khotbah haruslah tanpa rasa takut, berpusat pada Kristus, dan harus ada penyampaian yang jelas mengenai:

  1. Kasih Allah bagi umat manusia (Yohanes 3:16).
  2. Kejatuhan manusia (Roma 3:23).
  3. Sifat dosa dan bagaimana dosa memisahkan manusia dari Allah (Yesaya 59:1-2).
  4. Kekudusan dan keadilan Allah (Ibrani 12:14; 1 Petrus 1:16).
  5. Murka Allah (Roma 1:18). Jika murka Allah tidak diajarkan, kasih Allah hanya terlihat sebagai toleransi dan pengabaian terhadap dosa.
  6. Pembebasan dan pengampunan yang dapat diperoleh lewat Kabar Baik (1 Tesalonika 5:9; Yohanes 3:16; Efesus 2:5-10).
  7. Dan akhirnya, gaya hidup yang bertobat dan tidak mementingkan diri sendiri yang Allah minta.
    Injil bersifat ofensif karena menunjukkan kepada orang-orang bahwa mereka telah berdosa. Pertobatan masih merupakan syarat untuk masuk Kerajaan Allah.
  • Bertobat: Matius 4:17; Markus 6:12; Lukas 3:8; Lukas 5:32; Kisah Para Rasul 2:38; 3:18-20.
  • Kehidupan Salib: Lukas 9:23; Galatia 2:20; 1 Korintus 15:31; Roma 8:4-13.

Jika kebenaran ini tidak disampaikan dengan jelas dan tanpa rasa takut, banyak buah akan dihasilkan dari keputusan emosional dan orang-orang akan terhilang segera setelah perasaan yang meluap dari kebangunan rohani memudar.

Jangan Sembunyikan Kemuliaan Allah. Izinkan Banyak Kesaksian

Ada banyak orang yang akan mengalami perubahan hidup yang dramatis selama lawatan Allah, dan pengalaman-pengalaman tersebut harus disaksikan untuk meninggikan dan memuliakan Allah atas karya kasih karunia-Nya. Meskipun ada keinginan untuk tidak mengendalikan Roh Kudus, adalah perlu untuk mengendalikan beberapa orang yang akan menggunakan kesaksian mereka untuk memuliakan diri mereka sendiri. Kesaksian haruslah diperbolehkan, karena ketika seseorang menceritakan bagaimana Allah telah mengubah hidupnya, atau bagaimana ia telah menerima kesembuhan yang sejati, orang-orang mendengarkan dan Tuhan dimuliakan.

Di bawah ini adalah saran mengenai apa yang diperbolehkan selama kesaksian, untuk membuat kesaksian sebuah kesempatan untuk mempermuliakan Allah dan bukan orang yang memberikan kesaksian.

Kesaksian yang Berfokus pada Allah: Beberapa orang memperingatkan bahwa kesombongan, bukannya remuk hati, dapat muncul melalui kesaksian. Kesaksian harus menunjuk kepada Allah, bukan dosa masa lalu, atau penglihatan atau pengalaman rohani yang membawa pada kesombongan. Carilah kesaksian transformasi kehidupan sejati yang memuliakan Allah. – Jim Cymbala dalam Fresh wind Fresh Fire

Kedewasaan: percayakan orang-orang yang dewasa rohani untuk bersaksi. Banyak orang Kristen yang baru tertanam bisa tergoda untuk menjadi sombong dengan membagikan kesaksian mereka sebelum mereka siap (1 Timotius 3:6).

Kepatutan: dosa-dosa umum harus diakui secara umum. Dosa pribadi, terutama yang bersifat seksual, harus diakui secara pribadi. – Frank Damazio dalam Seasons of Revival (Musim Kebangunan Rohani)

Aib: pengakuan terbuka… dapat menempatkan aib pada seseorang selama sisa hidup mereka. – Jessie Penn Lewis dalam War on the Saints (Perang Terhadap Orang-Orang Kudus)

Jangan Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu untuk melaporkan Kebangunan Rohani

Bukanlah hal yang tidak biasa bagi mereka yang memimpin kebangunan rohani untuk melakukan perjalanan ke gereja-gereja lain untuk memberikan laporan, berharap menyebarkan dampak kebangunan rohani itu. Hal ini dapat menyebabkan sumber kebangunan rohani tersebut kehilangan banyak perhatian yangdibutuhkan, dan orang yang melaporkan juga dapat mencuri kemuliaan Allah.

Alih-alih (instead of) pemimpin utama kebangunan rohani yang mengunjungi gereja-gereja lain untuk melaporkan kebangunan rohani, orang yang rendah hati dari gereja yang mengalami kebangunan rohani dapat diutus untuk melaksanakan tugas itu.

Untuk Pendeta atau Pemimpin Kebangunan Rohani, Buatlah Daftar Pendoa Syafaat untuk Berdoa Dengan dan untuk Mereka

  1. Berdoalah agar mereka hanya akan memberikan kemuliaan kepada Allah dan tidak pernah mengambilnya untuk diri mereka sendiri.
  2. Berdoalah agar mereka memiliki kebijaksanaan mengenai permintaan untuk datang dan berbicara di luar gereja.
  3. Berdoalah agar mereka tidak terganggu oleh pertentangan, tetapi agar mereka peka terhadap petunjuk Allah dalam menanggapi pertentangan.
  4. Berdoalah untuk keluarga mereka dan waktu kebersamaan mereka.
  5. Berdoalah untuk kesatuan orang percaya (Yohanes 17:20-23) sehingga kemuliaan Allah dinyatakan melalui mereka dan Kristus yang kemudian ditinggikan di mata dunia.
  6. Berdoalah untuk pemahaman yang jelas:
  • Untuk dengan jelas memahami perbedaan antara suara Tuhan, roh pendusta, dan daging.
  • Untuk dengan jelas memahami sumber manifestasi. Apakah berasal dari Roh Kudus, Setan, atau daging.
  1. Teruslah berdoa dengan menggunakan prinsip-prinsip kebangunan rohani di bawah ini sehingga kebangunan rohani dapat diperpanjang selama mungkin.

Sumber : hanya1percikan.wordpress.com

Baca artikel terkait :