ChurchKebangunan Rohani Transformasi & PersekusiSpecial Content

Peringatan Mengenai Masalah yang Dapat Berkembang Selama Kebangunan Rohani

Berikut ini adalah kumpulan masalah umum yang terlihat di kebangunan rohani selama bertahun-tahun. Ketika Allah mengirimkan musim penyegaran, kita perlu memperhatikan peringatan ini dan bertindak dengan seksama.

Pengabaian Khotbah dan Pengajaran

Sering kali ibadah kebangunan rohani terdiri dari doa, pujian dan penyembahan dalam hadirat Allah. Tidak ada masalah untuk mengadakan ibadah-ibadah khusus yang dipenuhi dengan kesaksian atau yang secara khusus dipakai untuk doa atau pujian, akan tetapi perlu diingat bahwa kebangunan rohani adalah sementara. Kebangunan rohani berlangsung beberapa bulan hingga 6 tahun secara rata-rata – lalu apa?

Harus ada upaya terus-menerus yang dilakukan untuk meletakkan dasar alkitabiah yang kuat dalam kehidupan orang percaya. Firman Allah harus dijunjung tinggi, jauh di atas pengalaman rohani. Dalam hubungannya dengan pemikiran itu, proses pemuridan yang berkembang dengan baik harus ada untuk menjaga buah, atau orang-orang percaya baru akan “diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran” (Efesus 4:13-15).

Ketenaran yang Berbahaya

Doa harus dilakukan sebelum merumuskan jawaban terhadap pertanyaan mengenai kebangunan rohani yang terjadi. Akan ada orang-orang dari gereja lain yang akan mengajukan pertanyaan untuk menyelidiki. Media juga akan mencari informasi. Jawaban harus dipikirkan dengan baik-baik dan orang-orang yang terpilih ditunjuk untuk menjawab pertanyaan.

Emosi dapat Diterima, tetapi Bukan Emosionalisme

Akan ada orang-orang yang ekstrim, bahkan yang bermaksud baik, yang berpotensi membahayakan kredibilitas kebangunan rohani. Orang-orang harus dibawa ke dalam perjumpaan dengan Allah, bukan perjumpaan dengan pengalaman emosional.

Pertentangan terhadap Kebangunan Rohani tidak dapat Dihindari

Belum pernah ada kebangunan rohani tanpa pertentangan. Bahkan Rasul Paulus mengakui bahwa dia dicegah oleh Iblis (1 Tesalonika 2:18). Kita tidak perlu terkejut ketika pertentangan muncul.

Untuk orang-orang yang ada di dalam gereja yang menentang kebangunan rohani, Frank Damazio, dalam bukunya Seasons of Revival (Musim Kebangunan Rohani), menyarankan bahwa kita harus berempati dan dengan sengaja berusaha untuk menjangkau orang-orang dari jemaat yang curiga atau menentang kebangunan rohani.

Orang lain akan Berusaha Mengendalikan Gerakan Allah

Pendeta dari luar gereja lokal di mana kebangunan rohani berlangsung (mungkin dari kepemimpinan denominasi), mungkin berusaha mengambil otoritas atas orang yang telah melahirkan gerakan tersebut, atau atas seluruh gerakan itu sendiri.

Selama kebangunan rohani Azuza Street, William Seymour (pemimpin dari kebangunan rohani tersebut) secara terus menerus berada di bawah tekanan pemimpin gereja yang terkenal di dunia yang datang dari seluruh dunia untuk menetapkan petunjuk dan arahan yang mereka pikir dibutuhkan dalam kebangunan rohani tersebut. Selama lebih dari dua tahun Seymour mempertahankan aliran tersebut dan membiarkan Roh Kudus bergerak atas kehendak-Nya sendiri. Secara perlahan-lahan Seymour mengijinkan lebih banyak kendali atas pertemuan-pertemuan ibadah diambil alih oleh beberapa orang pemimpin. Segera mereka mengikuti program untuk pertemuan-pertemua ibadah. Orang-orang yang menjadi saksi mengatakan tepat ketika hal ini secara perlahan terjadi, Roh Kudus sepertinya pergi.

Para Pelopor Kebangunan Rohani akan Menentang Gerakan Allah yang Berikutnya

Orang-orang yang memulai kegerakan diketahui telah menganiaya orang-orang yang membawa gerakan itu lebih jauh, atau yang dipakai untuk memulai kegerakan lain yang terjadi kemudian. Kesombongan rohani:

“Jika kebangunan rohani akan terjadi, Allah akan memakai saya untuk memulainya, “

atau,

“Jika kebangunan rohani itu asli, kebangunan rohani tersebut harus menyerupai apa yang saya mulai.”

Kekosongan kepemimpinan

Jika tidak ada kepemimpinan yang dewasa, para pemimpin yang tidak dewasa, sombong, atau memberontak akan dengan cepat masuk dan mengambil alih. Hasilnya adalah berakhirnya kebangunan rohani, atau sesuatu yang jauh lebih buruk.

Allah Mungkin Menyuruh Anda Melakukan Sesuatu yang Membingungkan selama Sebuah Kebangunan Rohani

Filipus berada tepat di tengah-tengah kebangunan rohani yang besar dan ratusan orang diselamatkan. (Kisah Para Rasul 8:5-25). Dan Allah berkata kepadanya, “Pergilah ke padang gurun” (Kisah Para Rasul 8:26). Mengapa Allah harus menyuruh dia untuk meninggalkan sesuatu yang sangat besar di mana dia terlibat dan pergi ke padang gurun – dan hanya berkhotbah kepada satu orang? Tetapi satu orang itu mempunyai pengaruh yang sangat besar dan dipakai oleh Allah untuk membawa injil ke Etiopia (Kisah Para Rasul 8:26-40).

Tidak Setiap Orang akan Digerakkan oleh Kebangunan Rohani

Anehnya, akan selalu ada orang-orang yang hatinya sangat memberontak sehingga tidak peduli mujizat apapun yang mereka saksikan, atau betapa kuatnya hadirat Allah yang mereka alami, mereka masih akan mengeraskan hati mereka dan menolak untuk tunduk pada ketuhanan Yesus Kristus.

Tidak Setiap Orang Dapat Memimpin Kebangunan Rohani

Beberapa pengkhotbah benar-benar dipanggil untuk pelayanan penggembalaan – itulah karunia mereka yang unik dan khusus. Mereka diurapi untuk menyampaikan pesan-pesan yang memberikan penghiburan bagi orang-orang yang berduka, yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain. Gereja tidak bisa ada tanpa mereka. Tapi para pria dan wanita ini seringkali menjadi iri dengan orang-orang dengan karunia yang berbeda dari mereka, seperti penginjil yang kata-katanya menusuk hati dengan keinsafan dari Roh Kudus, dan banyak yang diselamatkan. Para pendeta yang memiliki karunia penggembalaan, yang mencoba pelayanan yang sama tidak akan mendapatkan hasil yang sama, dan karena hal itu keputus-asaan dengan mudah dapat masuk.

Kita perlu mengijinkan 5 jawatan pelayan (Efesus 4:11) untuk bekerja dan tidak menjadi cemburu kepada mereka yang memiliki karunia yang berbeda dari kita.

Banyak Orang Akan Datang untuk Mengalami Kebangunan Rohani

Orang-orang dari gereja-gereja di daerah sekitar akan datang, yang menyebabkan pendeta-pendeta setempat dari gereja-gereja lain menjadi cemburu karena mereka mengamati orang-orang berhamburan keluar dari gereja mereka ke gereja yang mengalami kebangunan rohani.

Untuk membantu menghilangkan perasaan sakit hati dan menciptakan suasana kesatuan dalam suatu komunitas, pertimbangkanlah untuk membiarkan Allah memperluas kebangunan rohani dengan memindahkan ibadah ke gereja-gereja lain di dalam kota. Pendeta-pendeta yang dipilih dari gereja-gereja tetangga juga bisa diundang untuk berpartisipasi.

Beberapa Orang Akan Mengkritik Kebangunan Rohani Manapun

Para pendeta gereja setempat sering merasa perlu untuk menyerang, mengkritik, dan memperingati jemaat mereka untuk menjauh dari sebuah kebangunan rohani yang sedang berlangsung di gereja lain di dalam kota atau daerah mereka. Alasannya bisa jadi sikap melindungi yang tulus yang para pendeta rasakan untuk domba-domba mereka. Hal ini bisa juga karena perbedaan doktrin yang kedua gereja miliki. Pendeta, yang ingin melindungi jemaat mereka dari “pengajaran yang salah,” akan meminta jemaat mereka untuk tidak menghadiri kebangunan rohani itu. Bisa juga karena mereka tidak ingin domba-domba mereka pergi dan mulai beribadah secara tetap di gereja yang mengalami kebangunan rohani.

Kadang-kadang para pendeta yang memimpin kebangunan rohani, setelah diserang dengan kecaman keras atau sengit, menjadi sangat defensif dan mulai menpunyai roh yang pahit atau mencari-cari kesalahan. Kepahitan ini muncul ketika mereka membawanya ke mimbar dan menyerang balik, menghancurkan suasana kasih dan hadirat Allah yang seharusnya dibawa oleh kebangunan rohani.

Para pengkhotbah yang diserang perlu berjaga-jaga dengan hati-hati bagaimana mereka bereaksi terhadap pertentangan. Sering kali lebih baik untuk tidak memperhatikan dan mengacuhkan apapun mengenai pertentangan, daripada mengobarkan (kindle; incite) api yang mengganggu. Sebaliknya, teruslah mencari Allah sehingga Ia mengisi Anda dengan buah Roh Kudus – kerendahan hati!

Kebangunan Rohani Seringkali tidak Bertahan Lama

Kebangunan rohani hampir tidak pernah berlangsung selama lebih dari satu dekade, dan lebih sering berlangsung hanya satu atau dua tahun. Bahkan kebangunan rohani abad pertama padam dengan cepat dengan bertambahnya kemurtadan setelah kematian ke 12 rasul.

Beberapa orang menyatakan bahwa kebangunan rohani seperti penjualan obral di department store, dalam hal mendapatkan perhatian yang besar, akan tetapi jumlah perjualan yang sangat besar terjadi melalui penjualan toko di hari-hari biasa. Kebangunan rohani mungkin spektakuler, tetapi bukan merupakan pekerjaan gereja yang biasa. Jangan mengabaikan ataupun memandang rendah aktivitas gereja di luar kebangunan rohani. Banyak yang telah dicapai melalui kesaksian yang setia dari orang-orang kudus dan pelayanan para pendeta yang setia di luar musim kebangunan rohani.

Pengalaman-pengalaman rohani yang spektakuler menakjubkan, dan dapat mendorong kita kepada tingkatan pengabdian dan ibadah yang sangat tinggi, tetapi kekuatan yang sesungguhnya dari setiap kehidupan orang Kristen biasanya terletak pada tingkat kesetiaan kepada kedisiplinan dalam mempelajari Alkitab, doa, persekutuan dan kesaksian sehari-hari.

Surat-surat Perjanjian Baru pada dasarnya merupakan nasihat para rasul kepada para pemimpin yang melayani pada masa yang bukan merupakan kebangunan rohani yang dinamis. Mereka tidak mengharapkan Roh Kudus untuk datang setiap hari seperti yang Dia lakukan pada hari Pentakosta, jadi mereka mulai melakukan pekerjaan pelayanan sehari-hari. Akan tetapi, ketika Dia memutuskan untuk datang dalam cara yang dramatis untuk memulai kebangunan rohani, inilah saatnya kita meletakkan apa yang sedang kita kerjakan dan naik sejauh gelombang itu membawa kita.

Orang-orang memberitahu saya kebangunan rohani hanyalah sementara; begitu juga dengan mandi, tetapi hal itu memberikan Anda sesuatu yang baik. ……………. …. – Billy Sunday

Kebanyakan Kebangunan Rohani Berakhir sebelum Waktunya

Dari posting kami yang berjudul Mengapa Kebangunan Rohani Mati, kami mencatat beberapa alasan mengapa kebangunan rohani berakhir. Yang terlihat adalah bahwa kebangunan rohani sering berakhir karena dosa, yaitu kesombongan, yang membuat kita kehilangan kesatuan. Kita seharusnya belajar dari hal ini dan tidak memuja kebangunan rohani itu sendiri. Kita perlu mencari hadirat Allah, mendekat kepada-Nya sebisa kita, apakah kebangunan rohani sedang berlangsung atau tidak.

Terlalu banyak Pekerjaan dan Kelelahan Dapat Mengalahkan Anda

Karena keinginan luar biasa yang orang miliki untuk berada dalam hadirat Allah selama kebangunan rohani, dan karena hasil besar yang terjadi melalui penginjilan dan hal yang lain, banyak gereja yang mengalami kebangunan rohani akan mengadakan ibadah 6-7 hari per minggu, selama kebangunan rohani berlangsung – kadang-kadang selama beberapa tahun.

Evan Roberts, salah satu pemimpin dalam Kebangunan Rohani Welsh 1904-1905, mengalami kemerosotan fisik yang serius. Beban rohani dan tuntutan yang ditempatkan di atas tubuh fisiknya memiliki efek yang sangat merugikan. Setelah kebangunan rohani orang ini menghabiskan sisa hidupnya di pengasingan.

Para Pelopor Kebangunan Rohani Harus Siap untuk Penolakan

Satu hal yang berulang-ulang terjadi dalam sejarah gereja adalah bahwa para pria dan wanita yang berada di barisdepan kebangunan rohani menjadi sasaran serangan yang hebat, yang datang dari orang-orang di dalam ataupun di luar gereja. Iblis akan mengunakan siapapun untuk menghentikan gerakan Allah.

Sumber : hanya1percikan.wordpress.com

Baca artikel terkait :