Menguji Keaslian Kebangunan Rohani
Dari posting kami yang berjudul Lebih dari 76 Kebangunan Rohani, kami membuat daftar lebih dari 76 kebangunan rohani yang bersejarah, yang semuanya dipenuhi dengan manifestasi fisik, seperti; menangis, gemetar, berteriak, jatuh, menjadi benar-benar insaf dan menyesal atas dosa, melompat, tertawa, bernyanyi, bergetar hebat, dipenuhi dan mabuk oleh Roh.
Dalam sepanjang sejarah, dimulai pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:13), manifestasi fisik dan emosional selalu menjadi sesuatu yang berguna untuk lawan saat mereka mencari apapun yang mereka bisa temukan untuk menjelekkan dan mengejek gerakan Roh Kudus. Allah menciptakan kita dengan emosi, dan tidak ada yang lain seperti kebangunan rohani yang mengeluarkan emosi para penyembah, seperti yang Donald Gee nyatakan dengan singkat:
“Jangan datang kepada saya dengan omong kosong Anda bahwa tidak ada emosi dalam agama. Anda tidak dapat memiliki agama yang nyata tanpa emosi. Di Skotlandia mereka menangis untuk kebangunan rohani, tetapi mereka ingin kebangunan rohani tanpa emosi, dan mereka tidak akan pernah mendapatkannya. Belum pernah ada kebangunan rohani tanpa emosi dan tidak akan pernah ada.”
Manifestasi seperti yang dijelaskan di atas akan terjadi ketika kekudusan dan kuasa Allah bersentuhan dengan manusia. Manifestasi ini dicatat terjadi selama kebangunan rohani Perjanjian Baru dan di setiap kebangunan rohani berikutnya sepanjang masa. Masalahnya adalah manifestasi ini dapat ditiru, atau sebagaimana beberapa orang gambarkan, “tercemar oleh kedagingan.” Setan juga sangat mahir dalam manifestasi palsu, yang telah memberikan banyak masalah, bahkan di tengah-tengah kebangunan rohani sejati.

Untuk melawan manifestasi palsu, kita harus tahu bagaimana menilai kebangunan rohani sehingga kita dapat menentukan apakah manifestasinya asli atau tidak, dan pada saat yang sama memberikan kita panduan yang dapat dipercaya sehingga kita tidak “memadamkan Roh” (1 Tesalonika 5:19).
Daftar di bawah ini adalah kumpulan dari sejumlah penulis yang berbeda, yang melalui buku-buku mereka telah memberikan daftar yang dapat membantu kita ketika kita menilai manifestasi “menguji roh” (1 Yohanes 4:1).
Cara Menguji Manifestasi dalam Kebangunan Rohani
Keaslian perkerjaan Allah dalam kebangunan rohani dapat dibuktikan dengan membandingkannya dengan kitab suci – apa buahnya?
- Apakah Yesus yang ditinggikan dan dijunjung tinggi? Apakah Dia dinyatakan sebagai Allah yang berinkarnasi, lahir dari anak dara, hidup tanpa dosa, mati untuk menggantikan kita, dibangkitkan, naik kepada Bapa dan akan datang lagi?
- Apakah orang-orang lapar akan Firman Allah dan apakah ada kehormatan yang lebih besar yang diberikan kepada Firman Allah?
- Apakah kitab suci disampaikan dengan kuasa, dan apakah ada demonstrasi kuasa lewat pembebasan dosa dan hidup yang berkemenangan (1 Tesalonika 1:5-6)?
- Apakah gereja berjaga-jaga terhadap penipuan rohani yang merayap masuk saat pengalaman pribadi lebih ditinggikan dari pada kebenaran Alkitab yang jelas (Efesus 4:13-15)?
3. Apakah orang-orang berada dalam suatu hubungan yang berkomitmen dengan pemurid (mentor rohani), yang membantu mereka dalam perkembangan kerohanian pribadi mereka?
- Apakah pemurid membantu orang-orang untuk menemukan karunia rohani mereka yang unik, dan mereka mengajarkan mereka bagaimana menggunakan karunia mereka untuk melayani orang lain (Roma 12:3-8; 1 Korintus 12:1-11)?
4. Apakah orang-orang berkomitmen untuk mendukung gereja lokal mereka dengan keuangan dan harta benda mereka lainnya? Apakah mereka memberi dengan murah hati (Kisah Para Rasul 2:44-45; 2 Korintus 8–9; Maleakhi 3:10-11)?
5. Apakah hati mereka dibakar dengan kasih yang baru bagi Yesus (Lukas 24:32)?
- Apakah orang percaya menjalani kehidupan mereka dalam ketaatan kepada Yesus sebagai Tuhan (Lukas 14:25-35; 9:23-25)?
- Apakah kegairahan yang baru ini ditunjukkan oleh orang-orang dengan menghabiskan lebih banyak waktu dalam doa pribadi, serta berkumpul dalam waktu-waktu doa bersama (Kolose 4:2)?
- Apakah orang-orang telah dipenuhi dengan Roh Kudus, atau apakah mereka meminta baptisan ini (Kisah Para Rasul 1:8)?
- Apakah orang-orang terbakar dengan kegairahan yang baru untuk melayani Tuhan dan memenangkan orang lain bagi Kristus – untuk membagikan iman mereka secara terbuka dan berani (1 Tesalonika 1:6-10)?
- Apakah ada visi dunia yang diperbarui dengan kegairahan untuk melihat negara-negara yang menentang (against; oppose) dan tidak bersahabat terbuka untuk Kabar Baik (Matius 9:36-38; 28:16-18, Kisah Para Rasul 1:4-8)?
6. Apakah ada keinginan yang lebih dalam akan kekudusan?
- Apakah ada dukacita yang mendalam terhadap dosa, dan apakah pengakuan, pertobatan, dan ganti rugi yang dilakukan (teladan Zakheus – Lukas 19:8)?
- Apakah orang-orang tunduk kepada karya pengudusan Roh Kudus, menang atas diri sendiri (Lukas 9:23-25; Roma 6:1-10)?
- Apakah gereja menjadikan kekudusan pribadi sebuah tujuan yang serius, terutama kemurnian seksual (1 Tesalonika 3:13; 4:1-8)?
7. Apakah hubungan keluarga diperbaharui dan dikuatkan (Kolose 3:18-21; Efesus 6:1-2)?
8. Apakah orang-orang percaya dengan bijak mengikuti kepemimpinan yang sudah terbukti (1 Tesalonika 5:12-13)?
9. Apakah gereja dengan tegas menolak masuknya budaya penyembahan berhala di sekitarnya (1 Tesalonika 1:9)?
10. Apakah ada kasih yang diperbarui bagi Allah dan sesama (1 Yohanes 3:10-15)?
- Apakah kasih bagi sesama ini diwujudkan melalui pelayanan kepada masyarakat miskin (Yakobus 2:14-17)?
Jangan Padamkan Roh (1 Tesalonika 5:19)
Kebangunan rohani harus dinilai dari pusatnya, bukan dari bagian yang ekstrim. Jika kebangunan rohani menghasilkan apa yang kita lihat dalam daftar di atas – pusatnya, kita tidak harus menjadi terlalu khawatir tentang hal yang ekstrim. Tidaklah selalu mudah untuk menentukan apa yang dari daging, setan, atau yang asli. Beberapa orang mengatakan bahwa jika hasil utama yang sedang dihasilkan (apa yang tercantum di atas), mungkin lebih aman untuk membiarkan “ilalang tumbuh dengan gandum.” John Wesley menunjukkan hal yang serupa:
“Tuhan, kirimkanlah kebangunan rohani yang tanpa cacat, tetapi jika hal ini tidak mungkin, kirimkanlah kebangunan rohani, cacat dan semuanya.”

Frank Damazio, dalam bukunya Seasons of Revival (Musim Kebangunan Rohani), mengomentari pernyataan John Wesley di atas dengan mengatakan:
“Ini adalah perspektif seorang pria yang telah mengalami kebangunan rohani dengan segala kebingungan, kegembiraan – dan buahnya. Semoga kita menjadi bijaksana untuk mentoleransi beberapa hal yang berlebihan dan cacat tanpa menolak kebangunan rohani itu sendiri. “
Masih harus ada upaya yang dilakukan untuk melatih penyambut tamu dan pelayan altar, dll, bagaimana membedakan manifestasi asli dari manifestasi kedagingan (atau setan), dan bagaimana berurusan dengan orang-orang yang mengganggu, tetapi mereka juga harus diajarkan untuk berhati-hati untuk tidak memadamkan Roh Allah dengan membuat banyak peraturan yang tidak perlu untuk orang-orang.
Sebagai contoh, keinsafan yang luar biasa (yang sangat umum di kebangunan rohani sejati) sering akan membawa kesedihan yang amat sangat atas dosa (meratap, menangis, dll), ‘gemetar’ dengan rasa takut yang kudus, orang-orang jatuh tertelungkup di hadapan Allah, dll. Pada saat yang sama, hadirat Allah yang menakjubkan sering menyebabkan mereka yang telah mengalami pemurnian dan pengampunan-Nya dipenuhi dengan sukacita yang tak terlukiskan dan ucapan syukur kepada Allah, yang menghasilkan demonstrasi penyembahan dan pemujaan terhadap Dia yang tidak dapat dikendalikan.
Perlu ditekankan, bagaimanapun juga, bahwa kebangunan rohani sejati akan melibatkan hal memberi, melayani, dan tidak selalu mencari ‘sentuhan’ atau ‘berkat’ dari-Nya sepanjang waktu. Ibadah yang benar adalah sebuah tindakan pengorbanan yang murni dan kudus kepada Allah. Biasanya ketika orang-orang mulai mencari pengalaman dari Allah, dan bukannya mencari Allah itu sendiri, manifestasi palsu atau perbuatan berlebihan dari daging mulai masuk.
Kata-Kata Terakhir Mengenai Manifestasi Fisik
Perlu dipahami bahwa manifestasi fisik bersifat lahiriah, tidak bertahan lama, dan berlalu secara alami. Manifestasi fisik tidaklah terlalu penting dalam jangka panjang. Ujian yang sesungguhnya adalah buah yang tetap (Yohanes 15:16). Mungkin ada perubahan drastis dalam kehidupan seseorang setelah manifestasi fisik, tetapi tes yang sesungguhnya adalah enam atau dua belas bulan kemudian. Bagaimanaberbedanya mereka kemudian? Apakah ada terus pertumbuhan dan perubahan dalam kehidupan mereka? Apakah Yesus sekarang merupakan pusat keinginan mereka? Tidak ada lagi yang penting pada akhirnya, dan ini adalah ujian akhir dari setiapmanifestasi dan gerakan Allah yang sejati.

Buku-buku berikut ini digunakan untuk menyusun daftar “10 Buah” di atas:
- Feast of Fire (Pesta Api) oleh John Kilpatrick
- Seasons Of Revival (Musim Kebangunan Rohani) oleh By Frank Damazio
- Prepare the Way for Revival (Mempersiapkan Jalan Untuk Kebangunan Rohani) oleh Ian Malins
- Quenching The Spirit (Memadamkan Roh) oleh William DeArteaga
Sumber : https://hanya1percikan.wordpress.com
Baca artikel terkait :
- Definisi Kebangunan Rohani
- Kutipan Kebangunan Rohani
- Kebangunan Rohani di Alkitab
- Tema-Tema Umum dalam Kebangunan Rohani
- Pendekatan yang Seimbang terhadap Kebangunan Rohani
- Apakah Kita Memerlukan Kebangunan Rohani? – Bagian I
- Apakah Kita Memerlukan Kebangunan Rohani? – Bagian 2
- Gereja – Dimanakah Kuasa Allah?
- Daftar Lebih dari 76 Kebangunan Rohani (abad 18 – 21)
- Kebangunan Rohani, Apakah Mungkin Untuk Saat Ini?
- Ketakutan Akan Kebangunan Rohani I – Kontroversi dan Perubahan
- Ketakutan Akan Kebangunan Rohani II – Hari Penghakiman
- Panduan Doa untuk Kebangunan Rohani Pribadi I
- Panduan Doa untuk Kebangunan Rohani Pribadi II
- Panduan Doa Kebangunan Rohani Dengan Memakai Ayat-Ayat Alkitab
- Panduan Doa Kebangunan Rohani Dengan Kerendahan Hati
- Panduan Doa untuk Mencari Hadirat Allah
- Mencari Hadirat Allah
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 1 – Dimulai dari Satu Orang
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 2 – Para Pendeta & Pemimpin Gereja
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 3 – Pengakuan dan Pertobatan
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 4 – Pengharapan dan Keinginan yang Kuat akan Hadirat Allah
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 5 – Kerendahan Hati, Kunci Kebangunan Rohani
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 6 – Membangun dan Menerapkan Strategi Pemuridan
- Apakah Kita Harus Membuat Jadwal Ibadah Kebangunan Rohani?
- Menguji Keaslian Kebangunan Rohani
- Saran-Saran Selama Kebangunan Rohani
- Masalah yang Dapat Berkembang Selama Kebangunan Rohani
- Mengapa Kebangunan Rohani Mati