ChurchKebangunan RohaniSpecial Content

Kebangunan Rohani, Apakah Mungkin Untuk Saat Ini?

Beberapa orang berkata tidak ada yang dapat merubah hati manusia karena kita sedang masuk ke akhir zaman, sementara Alkitab sendiri menjelaskan bahwa kedurhakaan akan semakin bertambah. Yang mungkin dipertanyakan adalah apakah orang-orang yang menyatakan hal itu juga mengakui bahwa mereka sendiri tidak dapat dibangkitkan, jika hati mereka ternyata telah menjadi dingin. Apakah kita harus menghentikan semua usaha untuk membangun diri kita, dan orang lain – di atas dasar iman kita yang paling suci – dengan menyadari bahwa Firman Tuhan tidak dapat dibatalkan?

Saat ini, di banyak wilayah di dunia orang-orang berduyun-duyun datang kepada Kristus (Cina, Afrika, India). Alkitab diterjemahkan secara umum dan mendunia, dan jika ini adalah akhir zaman, dan alkitab sudah ditulis untuk semua bahasa, suku dan bangsa, dan tidak hanya diterjemahkan dari pola pikir Amerika yang tertutup, bagaimana kita menjelaskan tentang pertobatan masal ini?

Kita tidak dapat mengatakan kita bergerak menuju “kedurhakaan akhir zaman” yang Alkitab bicarakan, hanya karena gereja-gereja dan orang-orang percaya di Amerika menjadi kering dan kehilangan kuasa. Ketika kita melihat kuasa Tuhan di daerah lain di dunia, dan gereja Yesus Kristus memperoleh hasil yang sangat besar, pasti ada penjelasan yang lain.

Apakah Alkitab Kehilangan Kuasa?

Kebangunan rohani tentu saja mungkin karena Firman Tuhan adalah tetap benar (janji-janji kebangunan rohani) bagi semua orang dimanapun, dan Dia masih sedang memanggil orang-orang berdosa untuk bertobat. Tidak peduli berapa banyak waktu yang masih tersisa di hari-hari terakhir, kita dipanggil untuk hidup dengan dipenuhi oleh Roh Kudus, mengejar ke arah kemuliaan yang akan datang ketika kita melihat Dia muka dengan muka. Pertanyaan yang kita hadapi adalah:

  1. Apakah kita, dengan rendah hati, mengakui hati kita yang menyimpang dan berbalik kembali kepada Tuhan dalam pertobatan yang sejati dan mencari pengudusan yang sesungguhnya?
  2. Apakah kita akan memisahkan diri kita dari kenikmatan dan kesenangan dunia dan sebaliknya rindu untuk melakukan kesenangan-Nya?
  3. Apakah kita akan memberikan diri kita sebagai alat yang Tuhan pakai untuk membawa masuk tuaian-Nya?

“Seperti apakah harapan akan kebangunan rohani?” tanya seorang penulis kepada seorang hamba Tuhan yang tua. “Harapan itu secerah janji-janji Tuhan,“ adalah jawabannya yang cepat. – Arthur Wallis, dalam buku In The Day of Thy Power

Sumber : https://hanya1percikan.wordpress.com

Baca artikel terkait :