Edukasi & Kesehatan

Insomnia – Kenali Gangguan Tidur dan Pengobatannya

Insomnia merupakan masalah tidur yang sering ditemui diperkirakan secara kasar 30% populasi umum mengeluhkan gangguan insomnia dan sekitar 10% mempunyai keluhan tidak bisa berfungsi optimal pada siang hari yang berhubungan dengan insomnia.

Pada tahun 2005 dilakukan penelitian dan ditemukan bahwa lebih dari separuh populasi dilaporkan setidaknya mengalami satu kali gejala insomnia sulit tidur dan sering bangun pada malam hari, bangun terlalu pagi dan tidak bisa kembali tertidur atau bangun dengan rasa tidak fit setidaknya beberapa malam dalam seminggu pada 1 tahun terakhir. 33% mengatakan bahwa mereka setidaknya mempunyai gejala tersebut setiap malam atau hampir setiap malam dalam setahun terakhir. Pada tahun 2002 dilaporkan pada suatu penelitian bahwa 63% wanita vs. 54% pria mengalami gejala insomnia setidaknya beberapa malam dalam seminggu.

Penelitian lain menemukan kecenderungan yang menarik berkaitan dengan insomnia. Sebagai contoh 68% orang dewasa usia 18-29 tahun melaporkan gejala insomnia, dibandingkan dengan 59% usia 30-64 tahun dan hanya 44% diatas 65 tahun. Orang dewasa dengan anak juga dilaporkan menderita insomnia lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak punya anak (66% vs. 54%)

Insomnia adalah kelainan tidur yang terjadi karena seseorang sulit tertidur atau tetap tidur. Ciri-cirinya adalah:

  • Sulit tertidur.
  • Sering terbangun saat malam dan sulit tidur kembali.
  • Terbangun terlalu pagi
  • Merasa lelah saat bangun atau tidak merasa segar

Tipe-tipe insomnia :

  1. Insomnia primer, yang berarti kesulitan tidur seseorang tidak berkaitan secara langsung dengan kondisi fisik lainnya.
  1. Insomnia sekunder, berarti problem tidur seseorang berkaitan dengan kondisi kesehatannya ( asma, depresi, arthritis, kanker, nyeri ulu hati, obat-obatan, termasuk narkoba)

Insomnia dapat terjadi hanya dalam waktu singkat atau sementara (akut) atau dalam waktu jangka panjang (kronik). Insomnia juga dapat datang dan pergi untuk waktu sementara pada orang-orang yang sebenarnya tidak mempunyai masalah tidur. Insomnia akut dapat terjadi dari satu malam sampai beberapa minggu. Insomnia dikatakan kronik jika terjadi setidaknya 3 malam dalam satu minggu selama satu bulan atau lebih.

Penyebab insomnia
Penyebab Insomnia Akut adalah :

  1. Stres hidup yang berat (kehilangan atau perubahan dalam pekerjaan, kematian seseorang yang dikasihi, perceraian, pindah tempat).
  2. Penyakit
  3. Ketidaknyamanan secara emosi atau fisik.
  4. Faktor-faktor lingkungan seperti suara, cahaya atau suhu ekstrem baik panas maupun dingin yang mengganggu tidur.
  5. Beberapa obat (contoh untuk pilek, alergi, depresi, tekanan darah tinggi, dan asma) dapat mengganggu tidur.
  6. Gangguan jadwal tidur normal (Jet lag atau pindah shift kerja dari pagi ke shift malam)

Penyebab Insomnia Kronik adalah:

  1. Depresi dan atau kecemasan.
  2. Stres kronik.
  3. Rasa nyeri atau tidak nyaman saat malam hari.

Gejala insomnia dapat termasuk:

  • Rasa mengantuk di siang hari.
  • Rasa lelah
  • Mudah marah, tersinggung (gangguan mood).
  • Masalah dalam konsentrasi atau daya ingat.
  • Penurunan prestasi.

Mendiagnosis Insomnia:
Jika kita merasa memiliki kesulitan tidur, perlu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memeriksa fisik dan melihat riwayat pengobatan dan riwayat tidur kita. Kita akan diminta untuk mencatat pola tidur kita selama satu atau dua minggu dan bagaimana kerja kita atau yang kita rasakan di siang hari. Teman tidur kita juga akan ditanya tentang kuantitas dan kualitas tidur kita. Dalam beberapa kasus jika diperlukan kita akan dirujuk untuk pemeriksaan tidur khusus.

Bahaya insomnia:
Insomnia dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit penyakit metabolik seperti diabetes melitus. Insomnia juga dapat menyebabkan penyakit hipotensi darah tinggi, penyakit jantung dan bahkan serangan stroke. Titik insomnia atau kurang tidur juga dapat menyebabkan penuaan dini.

Pengobatan insomnia
Insomnia akut mungkin tidak memerlukan pengobatan. Insomnia ringan seringkali dapat dicegah atau disembuhkan dengan mempraktekkan kebiasaan tidur yang baik. Kadangkala diperlukan resep obat tidur untuk waktu terbatas untuk membuat kita mampu beristirahat dengan baik. Pengobatan insomnia kronik mencakup pengobatan kondisi fisik yang menyebabkan insomnia tersebut.

Kadang-kadang kita melakukan hal-hal untuk mengatasi kesulitan tidur kita yang bahkan membuat problem tersebut menjadi lebih buruk. Misalnya menggunakan pil tidur atau dengan konsumsi alkohol karena semua hal ini akan mengganggu tidur kita lebih lagi pada jangka panjang. Seringkali mengubah kebiasaan kita ke arah yang lebih baik untuk mengatasi insomnia sudah cukup untuk mengatasi insomnia tersebut. Membutuhkan waktu beberapa hari bagi tubuh kita untuk terbiasa dengan perubahan tersebut, tetapi pada akhirnya kita akan tidur jauh lebih baik.

Catatan tidur
Salah satu cara yang dapat kita gunakan adalah dengan membuat catatan tidur atau sleep diary. Hal ini dapat membantu kita menilai, mengidentifikasi penyebab insomnia kita secara lebih jelas. Kadangkala kebiasaan minum kopi misalnya dapat mempengaruhi tidur kita lebih daripada yang kita duga. Mungkin juga ada hubungan antara kebiasaan nonton TV malam hari atau surfing internet malam hari menambah kesulitan tidur kita. Caranya adalah dengan menuliskan secara detail mengenai kebiasaan kita setiap hari, rutinitas tidur kita, dan gejala gejala insomnia kita. Misal, kita menuliskan tentang kapan kita pergi tidur, kapan bangun, dimana kita tertidur, apa yang kita makan dan minum, dan apakah ada kejadian yang membuat kita tertekan atau stres pada hari tersebut.

Menerapkan kebiasaan-kebiasaan baru untuk membantu tidur :

  1. Memastikan tempat tidur kita tenang, gelap, dan dingin.
  2. Mempunyai waktu tidur yang tetap.
  3. Hindari tidur siang atau batasi maksimal 30 menit sebelum pukul jam 15.00
  4. Hindari aktivitas yang menstimulasi atau yang penuh stres sebelum waktu tidur.
  5. Jangan membaca dari alat bercahaya seperti hape dan gadget lainnya.
  6. Batasi atau hindari kafein, alkohol dan nikotin, setidaknya 8 jam sebelum tidur.
  7. Gunakan tempat tidur atau kamar tidur hanya untuk tidur.

Sumber:
Dr. Jonathan Manuel, MKK – Ridmag vol. 19

Baca Artikel Terkait :