LeadershipLeadership Refleksi

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Agustus

Bagaimana Pemimpin Bersedia Memberi Hidupnya untuk Rakyat

Seorang Mordekai mengkonfrontasi Ester tentang mempertaruhkan nyawanya untuk bangsanya, maka Ester membuat komitmen untuk menghadap raja meski tanpa diundang – Padahal untuk tampil seperti itu mengundang resiko kematian (Ester 4:11). Ester hanya berkata, ”Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.” (Ester 4:16). Ester mengambil langkah; dia memberi tahu raja; Ester merubah pikiran raja; dia menyelamatkan hari itu.

Begitulah kehidupan seorang pemimpin yang berlatih Hukum Pengorbanan. Seorang pemimpin harus mau menyerah untuk naik.

Tentu saja, pemimpin melakukan ini hanya jika alasan mereka lebih penting daripada kehidupan mereka. Yesus memanggil muridNya untuk menyangkal dirinya sendiri, memikul salibnya sendiri, dan mengikutNya (Matius 16:24). Dia memberi tahu mereka bahwa mereka yang menyelamatkan hidup mereka akan kehilangan hidupnya. Esther menempatkan perjuangan rakyatnya di atas nalurinya untuk mempertahankan diri – dan tidak hanya hidup, tetapi juga memungkinkan banyak orang lain untuk hidup.

Anda yang memimpikan kedudukan yang luhur sebagai pemimpin, mulailah dengan menyerah melalui pengorbanan.

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Bulan Agustus

Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :