LeadershipLeadership Refleksi

Menjaga dari Pemalas

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan 17 Maret

Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa. Amsal 20:4

Raja Salomo berbicara banyak tentang “pemalas”, atau orang yang biasanya malas. Si pemalas hanya membuat satu komitmen: hanya untuk waktu senggangnya. Dia akan mencoba alasan apa pun untuk menghindar dari pekerjaan yang layak.

Pemalas dalam arti fisik tidak melakukan apa pun untuk dunia di sekitarnya; dia membiarkannya tidak berubah, kecuali untuk menjarah beberapa sumber dayanya. Pemalas dalam pengertian spiritual sedikit berbeda; dia meninggalkan dunia tidak lebih baik dari yang dia temukan, dan mungkin sedikit lebih miskin. Ketika para pemimpin menjadi malas dan kehilangan ketekunan dalam berbuat baik untuk Tuhan, mereka menjadi pemalas rohani dan tidak berharga bagi Kerajaan.

Para pemimpin yang bijak tahu bahwa waktu mereka terbatas. Mereka tahu mereka tidak memiliki cara untuk mendapatkan kembali waktu yang disalahgunakan atau terbuang. Yesus menekankan hal ini ketika Ia berkata, “Aku harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak seorang pun dapat bekerja” (Yohanes 9:4). Pemimpin dalam Tubuh Kristus harus tetap rajin berbuat baik dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Sumber : EQUIP Milist – The Maxwell Leadership Bible

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Lainnya :  

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Februari

Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :