Bangkitnya Pasukan Di Akhir Zaman
Hari-hari terakhir ini, Tuhan sedang memulihkan gerejaNya untuk bergerak sesuai dengan rencanaNya. Ketika kita berbicara mengenai gereja, firman Tuhan dalam injil Matius 16:18-19 merupakan salah satu kebenaran yang sering dikutip. Alkitab terjemahan King James Version menggunakan kata “church” sebagai ganti kata “jemaat”. Kata “jemaat” sendiri sebenarnya merupakan serapan dari bahasa Arab, yang menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti “himpunan umat”. Sementara kata yang sinonim dengannya adalah “Gereja”. Kata “gereja” sendiri berasal dari bahasa Portugis “igreja”.

Kata “jemaat/gereja” dalam Alkitab Perjanjian Baru menggunakan bahasa Yunani dengan kata”ekklesia’, yang berasal dari kata “ek” yang berarti keluar, dan “kaleo” yang berarti memanggil. Dengan demikian, gereja juga mengandung makna kumpulan orang-orang yang telah ditebus dan dipanggil keluar dari kehidupan yang lama untuk berpindah kepada terang Tuhan untuk memberitakan perbuatan Tuhan yang ajaib (1 Petrus 2:9). Secara kontekstual, berarti setiap orang percaya dipanggil keluar dari dosa untuk menjadi murid dan saksi Kristus.
Bergabung Dalam Pasukan
Namun demikian, kata “ekklesia” ternyata juga digunakan untuk istilah militer atau peperangan. Secara sederhana, “ekklesia berarti orang-orang yang dipanggil untuk bergabung dalam sebuah pasukan yang besar dan siap berperang menghadapi musuh.
Beberapa negara yang kecil dan tidak mempunyai kekuatan militer yang kuat akan sangat mengerti hal ini. Sebagai contoh, Singapura adalah negara yang kecil, Negara ini tidak memiliki banyak tentara yang siap berperang apabila ada negara lain bermaksud untuk menyerang Singapura. Itu sebabnya Singapura memberlakukan wajib militer yaitu anak-anak muda harus ikut berlatih dalam hal-hal militer. Apabila suatu waktu Singapura berada dalam keadaan darurat perang, pemerintah akan segera memangggil setiap warga sipil yang sudah terlatih untuk bergabung bersama angkatan bersenjata Singapura guna mempertahankan kedaulatan negara. Dalam waktu singkat, setiap orang yang mendengar panggilan tersebut akan segera keluar meninggalkan pekerjaan mereka dan bersatu untuk berdiri membela negara mereka,
“Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju! Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: Aku ini pahlawan!” (Yoel 3:9-10)

Bangsa Israel juga memahami hal tersebut. Israel merupakan negara yang kecil dan sering mengalami pertempuran dengan negara-negara lainnya. Israel memiliki tentara, namun karena keterbatasan kekuatan perang, apabila musuh yang besar datang menyerang, sangkakala akan segera ditiupkan untuk memanggil setiap rakyat untuk bergabung bersama menghadapi musuh. Mereka akan meninggalkan pekerjaan mereka sebagai petani, peternak, dan lain sebagainya, lalu menggunakan semua kemampuan dan senjata yang ada di tangan mereka untuk berperang.
Ketika Yesus berkata kepada Petrus mengenai gereja yang hendak dibangunNya, sebenarnya Ia juga sedang berbicara mengenai adanya gereja dengan kualitas dan kapasitas seorang tentara yang siap bersatu untuk berperang. Yesus melihat jauh ke depan, bahwa kehidupan kekristenan berbicara mengenai peperangan rohani yang berlangsung terus menerus hingga Ia datang kembali. Itu sebabnya Ia memberikan kuasa yang tidak terbatas kepada gereja untuk berperang. Sebuah kekuatan yang sangat besar, bahkan kuasa yang diberikan kepada tentaraNya merebut tuaian jiwa yang sedang berjalan ke neraka.
Tentara Siap Menyambut Sang Raja
Ada hal menarik yang harus diperhatikan, setiap kali seorang raja hendak pergi ke suatu tempat maka kelompok orang yang akan dipersiapkan dan diutus untuk mendahului kedatangannya adalah para tentara. Seorang raja tidak akan mengutus para cheerleader untuk menyambut kedatangannya. Raja selalu mengutus tentara pilihan / khusus yang akan mempersiapkan segala sesuatunya, menaklukkan penghalang, dan siap menyambut kedatangannya dengan segala kehormatan serta keagungan.
Apabila kita memperhatikan hari-hari terakhir ini, ada semakin banyak pesan hamba-hamba Tuhan yang menekankan mengenai peperangan rohani, bangkitnya tentara-tentara Kristus, dan kedatangan Yesus kedua kali. Hal ini perlu disikapi dengan hati yang terbuka dan penuh kewaspadaan, karena apabila Yesus segera datang sebagai Raja di atas segala raja, Ia juga akan mempersiapkan gereja yang memiliki kualitas seorang tentara untuk siap menyambut kedatanganNya.

Itulah sebabnya hari-hari terakhir ini, semangat Yosua dan Jeremiah Generation harus bangkit dan bersiap dalam mempersiapkan kedatanganNya. Inilah waktunya bahwa kuasa perkataan yang diberikan kepada gerejaNya untuk mengikat kuasa kegelapan dan melepas berkat serta pertobatan dapat terus diperkatakan dan diwujudnyatakan.
Mari, dengar bunyi sangkakala sorga memanggil kita, gerejaNya!. Mari bersiap dalam peperangan besar untuk mempertahankan nasib bangsa ini dihadapan Tuhan! Mari maju untuk merebut jiwa -jiwa bagi kemulian nama Tuhan.
Sumber : Nathan Tanugraha – BeCool vol. 28
Baca Artikel Kebangkitan Orang Muda Lainnya :