Mendelegasikan Tugas Dan Mengembangkan Orang
EQUIP Leadership Seminar Buku 2 Bab 3
Berpindahlah dari Pertambahan ke Pelipatgandaan dalam Pelayanan Anda
“Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua mirid berkumpul dan berkata: Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu” – Kisah Para Rasul 6:2-3
Saat para pelayan Tuhan memutuskan untuk menjadi pemimpin-pemimpin, mereka mengambil keputusan yang penting. Mereka membuat sebuah keputusan revolusioner dalam penyelenggaraan pelayanannya. Mereka tidak lagi menilai diri hanya dengan apa yang mereka dapat lakukan sendiri. Nilai mereka sekarang tergantung pada apa yang dapat dicapainya melalui orang lain. Inilah yang kita sebut dengan “Prinsip Yitro.”
Suatu Hari Ketika Musa Menjadi Seorang Pemimpin
Dalam Keluaran 18:17-27 Yitro memperkenalkan prinsip ini kepada Musa. “Tetapi mertua Musa menjawabnya: ‘Tidak baik seperti yang kaulakukan itu. Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja.”
Yitro melanjutkannya dengan nasihat yang bijaksana, yaitu bagaimana Musa dapat mendelegasikan beban kerjanya kepada orang lain dan melipatgandakan jumlah pelayanan yang bisa diserahkan kepada orang lain. Firman Tuhan berkata: “Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya.”
Dalam kepemimpinan, sering kali seorang pemimpin mudah merasa bahwa ia harus menyelesaikan segala sesuatunya sendirian. Namun, sebagaimana Yitro telah nyatakan, hal sedemikian akan menyebabkan keletihan yang luar biasa. Itulah sebabnya, akhirnya Musa membuat perubahan-perubahan serta mulai memperlengkapi orang lain dan membagikan tanggung jawabnya.
Tujuh Perubahan Yang Dibuat Oleh Musa Untuk Menjadi Seorang Pemimpin. (Keluaran 18)
1. Ia Menjadi Seorang Pendoa (ayat 19)
“Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau. Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah.”
2. Ia Bertekad Memusatkan Diri Pada Bidang Komunikasi (ayat 20)
“Kemudian haruslah engkau mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani dan pekerjaan yang harus dilakukan.
3. Ia Membentangkan Visinya (ayat 20)
“Kemudian haruslah engkau mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan den keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani dan pekerjaan yang harus dilakukan.
4. Ia Membuat Sebuah Rencana (ayat 20)
“Kemudian haruslah engkau mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan
keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan.”
5. Ia Memilih Dan Melatih Para Pemimpin (ayat 21)
“Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap: tempatkantah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang. pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.
6. Ia Memberi Kebebasan Kepada Mereka Untuk Melayani Sesuai Dengan Karunia-karunia Mereka (ayat 22)
“Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; ..tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri.
7. Ia Hanya Mengerjakan Apa yang Mereka Tidak Dapat Kerjakan (ayat 22)
“maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu.
Dalam ayat 23, kita melihat hasil dari perubahan Musa, yaitu: Musa beroleh kekuatan dan umat Allah beroleh damai sejahtera.
“Jika engkau berbuat demikian dan Allah memerintahkan hal itu kepadamu, maka engkau akan sanggup menahannya, dan seluruh bangsa ini akan pulang dengan puas senang ke tempatnya.
Dari Seorang Pelayan Tuhan Kepada Seorang Pemimpin..
Ada perbedaan antara seorang pelayan Tuhan dan seorang pemimpin. Sementara setiap pemimpin Kristen pasti merupakan seorang pelayan Tuhan, namun tidak setiap pelayan Tuhan merupakan seorang pemimpin. Lihatlah perbedaan mereka:

Mengapa Para Pemimpin (Pendeta) Gagal Dalam Mengembangkan Orang Lain?
1. Mereka berpikir bahwa memperlengkapi orang lain itu adalah pekerjaan yang berat.
2. Mereka memiliki rasa tidak aman atau citra diri yang sangat buruk.
3. Mereka merasa bahwa hanya mereka sendirilah yang memenuhi syarat untuk melakukannya.
4. Mereka tidak mempercayai orang lain.
5. Mereka punya kebiasaan-kebiasaan buruk dan pandangan yang tidak Alkitabiah.
6. Mereka memiliki kepercayaan yang rendah terhadap orang lain.
7. Mereka tidak tahu bagaimana melatih orang lain.
8. Memang lebih mudah memimpin para pengikut dari pada memimpin para pemimpin.
Mengembangkan orang lain memang menuntut energi, waktu dan rencana yang teliti. Ini adalah cara memimpin yang pro-aktif, bukan yang reaktif yang sayangnya diterapkan banyak pemimpin dalam menjalankan organisasi mereka. Ini juga berarti bahwa seorang pemimpin, anda harus mengizinkan orang lain mempunyai “rasa memiliki” pekerjaan yang sedang anda lakukan. Ini menuntut adanya kepercayaan dan rasa percaya dalam diri orang lain serta kemampuan untuk melepaskan kendali kepemimpinan. Namun demikian, bila anda bertekad untuk memperlengkapi banyak orang, anda akan menemukan janji Yitro menjadi kenyataan dalam hidup dan kepemimpinan anda.
Pertanyaan: Apakah anda merasa sulit untuk memperlengkapi orang lain dan mendelegasikan tugas-tugas? Mengapa demikian?
Pertanyaan: Dalam bidang apa saja anda bisa melepaskan kendali kepemimpinan dan mulai memperlengkapi seseorang untuk memimpin?
Bagaimana Menyeleksi Orang Yang Dapat Kita Beri Pendelegasian Kerja?
Ini adalah pertanyaan yang penting. Siapa yang akan kita pilih untuk diperlengkapi?
Jawabannya dapat ditemukan dalam Kisah Para Rasul 6:1-4.
Kisah Para Rasul 6:1-4
“Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang lbrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: ‘Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.
Kepemimpinan yang baik akan menanggapi dengan efektif kebutuhan akan tersedianya Iebih banyak pemimpin dan pekerja. Dalam gereja mula-mula, tidak pemah dibuat pemungutan suara untuk menentukan identitas orang-orang semacam ini. Para Rasul langsung saja memikirkan kualifikasi yang spesifik untuk pemimpin-pemimpin yang mereka inginkan, dan memilih orang-orang yang…
1. Dikenal dalam lingkungan dimana mereka berpengaruh – “pilihlah dari antaramu…”
2. Teman seiman – “saudara”
3. Orang-orang yang dapat bekerja dalam sebuah tim – “7 orang”
4. Dipercaya di antara banyak orang – “terkenal baik”
5. Memiliki kuasa untuk menunaikan tugas – “yang penuh Roh”
6. Cakap dan cerdas – “penuh ..hikmat”
7. Bertanggung jawab – “Supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu”

Bagaimana Kita Mengembangkan Orang Lain Sementara Mendelegasikan Pelayanan?
1. Kenalilah diri anda sendiri. (Pahami kelebihan-kelebihan yang anda alihkan kepada mereka dalam tugas itu).
2. Kenalilah orang yang ingin anda kembangkan. (Baik kelebihan maupun kekurangannya).
3. Kalimatkan pemberian tugas itu secara jelas. (Jangan biarkan ada ketidak-jelasan sedikitpun, tulislah tugas itu).
4. Beritahukan “alasan” yang mendasari pemberian tugas itu. (Izinkan mereka tahu mengapa tugas itu penting).
5. Diskusikan proses pertumbuhan mereka sementara tugas itu sedang dijalankan. (Bicarakan bagaimana mereka akan mengalami pertumbuhan sebagai hasil dari ditunaikannya tugas itu).
6. Luangkan waktu untuk dapat membangun hubungan yang akrab dengan mereka. (Ngobrollah bersama mereka dalam rentang waktu yang secukupnya mengenai hal-hal lain, di luar tugas itu).
7. Izinkan mereka menyaksikan anda ketika anda sedang melayani. (Biarkan mereka memperhatikannya dan menerima feed-back dari anda).
8. Sediakan sumber-sumber dan otoritas yang mereka perlukan. (Sediakan sarana untuk mengerjakan tugas itu).
9. Doronglah mereka untuk membuat jurnal pribadi sementara mereka sedang berada dalam proses mengerjakan tugas itu. (Bantulah mereka menerjemahkan perkembangan mereka).
10. Buatlah mercka bertanggung-jawab atas pelayanan mereka. (Pastikan agar mereka tetap berada pada jalur yang semestinya).
11. Berikan kebebasan pada mereka untuk mengalami kegagalan. (Komunikasikan kepada mereka bahwa mereka dapat belajar sambil berjalan terus).
12. Secara reguler perbincangkan tugas itu bersama mereka dan ucapkan kata-kata peneguhan atas keberhasilan mereka. (Pujilah mereka sepanjang jalan sementara mereka berhasil dalam menjalankan tugas itu).
Apa Yang Yesus Telah Lakukan? (Lukas 9:1-2)
“Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan la mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembukan orang.”
Dalam ayat-ayat ini kita melihat bahwa Yesus sekaligus membagikan tanggung jawab dan otoritas. Agar berhasil dalam misi, kita harus membagikan karya dan kuasa kita dengan sebuah tim. Yesus bermaksud untuk mengembangkan diri para murid saat Ia berbagi pclayanan bersama mereka. Ia tidak menghabiskan sebagian besar waktu-Nya bersama dengan khalayak ramai. Ia memusatkan dirinya untuk melatih para murid-Nya. Dengan tidak memberikan jumlah waktu yang sama kepada setiap orang, namun meluangkan lebih banyak waktu bagi mereka yang telah siap untuk di-training, Yesus sanggup melipat-gandakan pelayanan-Nya walau hanya dalam kurun waktu sekitar 3 tahun saja.
Proses Pengembangan:
1. Saya melakukan, sementara anda menyaksikan.
2. Kita melakukannya bersama-sama.
3. Anda melakukan, sementara saya menyaksikan.
4. Kita mengevaluasi.
5. Anda melakukan, sementara orang lain menyaksikan.
Kebenaran tentang Mengembangkan Orang
Hampir setiap gerakan yang langgeng dalam sejarah dapat bertahan karena kelompok pemimpin pertamanya mereproduksikan kepemimpinan dan nilai-nilai hidup mereka ke dalam diri para pemimpin generasi kedua. Itu kemudian menjadi sebuah gerakan karena sifatnya berlipat kali ganda, dan bukan pertambahan saja.
PERTAMBAHAN AKAN NAMPAK SEBAGAI BERIKUT: 1+1 =2
TETAPI, PELIPAT-GANDAAN AKAN NAMPAK SEBAGAI BERIKUT.

Mengembangkan Orang Lain Sementara Mendelegaikan Tugas
Ada beberapa perbedaan diantara pemimpinnya para pemimpin dan pemimpinnya para pengikut.
1. Hasrat / Keinginan
Para pemimpin yang menghasilkan para pengikut merasa perlu untuk diperlukan.
Para pemimpin yang menghasilkan para pemimpin menginginkan suksesi yang baik.
2. Fokus
Para pemimpin yang menghasilkan para pengikut akan berfokus pada kelemahan orang.
Para pemimpin yang menghasilkan para pemimpin akan berfokus pada kelebihan orang.
3. Prioritas
Para pemimpin yang menghasilkan para pengikut. Mencurahkan usahanya bagi mereka yang paling membutuhkan.
Para pemimpin yang menghasilkan para pemimpin. Mencurahkan usahanya bagi mereka yang paling berpotensi.
4. Kemampuan
Para pemimpin yang menghasilkan para pengikut adalah para pemimpin yang baik.
Para pemimpin yang menghasilkan para pemimpin adalah para pemimpin yang hebat
5. Sikap
Para pemimpin yang menghasilkan para pengikut. Menyanjung diri mereka sendiri.
Para pemimpin yang menghasilkan para pemimpin. Menyanjung orang lain.
6. Waktu
Para pemimpin yang menghasilkan para pengikut menghabiskan waktu bersama orang lain.
Para pemimpin yang menghasilkan para pemimpin menginvestasikan waktu di dalam diri orang lain.
7. Pengharapan
Para pemimpin yang menghasilkan para pengikut, mereka menuntut sedikit komitmen.
Para pemimpin yang menghasilkan para pemimpin, mereka menuntut banyak komitmen.
8. Kepemimpinan
Para pemimpin yang menghasilkan para pengikut. Memimpin setiap orang dengan cara yang sama.
Para pemimpin yang menghasilkan para pemimpin. Memimpin setiap orang dengan cara yang berbeda.
9. Dampak
Para pemimpin yang menghasilkan para pengikut. Mempengaruhi generasi sekarang.
Para pemimpin yang menghasilkan para pemimpin. Mempengaruhi generasi yang akan datang.
PENILAIAN: Apakah saya menghabiskan waktu saya untuk menghasilkan para pengikut atau para pemimpin? Bagaimana saya akan mengolah sebuah lingkungan kepemimpinan?
PENERAPAN: Siapa yang sedang saya kembangkan sekarang? Siapa yang bisa mulai saya kembangkan? Apa rencana saya untuk orang tersebut?
“Sebagian pemimpin berkeinginan untuk menghasilkan para pengikut. Saya berhasrat untuk menghasilkan para pemimpin. Bahkan bukan saja saya mau menciptakan para pemimpin, tetapi pemimpinnya para pemimpin. Dan selanjutnya, pemimpinnya para pemimpin yang memimpin pemimpin-pemimpin – Dale Galloway-
Sumber : Equip Seminar Buku 2 Bab 3 – materi digital disusun Nathanael Ricardo untuk www.transformasi.com.
Equip Seminar adalah pelatihan kepemimpinan yang merupakan bagian dari proyek global Millions Leaders Mandate – Mandat Sejuta Pemimpin dengan tujuan menyiapkan sejuta pemimpin yang mempengaruhi dunia dengan kabar baik. Dipelopori oleh penulis buku dan hamba Tuhan John C. Maxwell, materi dalam program ini banyak belajar tentang kepemimpinan dari pemimpin utama sekaligus model pelayanan kehambaan tak terbantahkan, Tuhan itu sendiri.
Penyusun memiliki dua sertifikasi untuk pelatihan ini sejak tahun 2006 dan memperoleh ijin untuk membagikan materi ini bagi semua orang yang ingin diperlengkapi untuk menjadi pemimpin yang lebih baik dengan hati kehambaan. Anda bisa menjadikan materi ini sebagai bahan mentoring di perusahaan, pemuridan di organisasi kerohanian atau sekedar bacaan bagi anda. Silakan menggunakan materi ini dengan syarat mencantumkan sumber materi.
Untuk mendapatkan hasil terbaik dari pelatihan ini disarankan untuk mempelajari materinya secara lengkap dan runtun. Buatlah pelatihan yang terencana dan terjadwal, lakukan dalam grup atau berkelompok serta ciptakan ruang interaktif untuk memperoleh hasil yang maksimal. Selamat menjalani proses untuk kepemimpinan yang diberkati Tuhan.
Baca EQUIP Leadership Seminar :
Buku 1 Bab 1 – Panggilan Allah Bagi Kita Untuk Memimpin
Buku 1 Bab 2 – Hati Seorang Pemimpin
Buku 1 Bab 3 – Saya Mempunyai Impian
Buku 1 Bab 4 – Hal-Hal Yang Utama Dalam Pengambilan Keputusan
Buku 1 Bab 5 – Mengusahakan Keahlian Orang Dalam Kepemimpinan Anda
Buku 1 Bab 6 – Pemimpin Membuat Rencana Strategi
EQUIP Leadership Seminar Buku 2 :
Buku 2 Bab 1 – Ujian Kepemimpinan
Buku 2 Bab 2 – Keamanan Atau Sabotase
Buku 2 Bab 3 – Mendelegasikan Tugas dan Mengembangkan Orang
Buku 2 Bab 4 – Tim Kerja Membuat Impian Nyata
Buku 2 Bab 5 – Investasi Terbijaksana Yang Akan Pernah Anda Buat
Buku 2 Bab 6 – Mengukur Pertumbuhan Kepemimpinan Anda
EQUIP Leadership Seminar Buku 3 :
Buku 3 Bab 1 – Kepemimpinan Berawal Dengan Sebuah Sikap
Buku 3 Bab 2 – Lingkaran Dalam Dari Sang Pemimpin
Buku 3 Bab 3 – Kristus, Sang Komunikator Yang Hebat
Buku 3 Bab 4 – Memimpin Di Saat-Saat Yang Sulit
Buku 3 Bab 5 – Lima Tahap Kepemimpinan
Buku 3 Bab 6 – Seni Tentang Baskom dan Lap Pembasuhan
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :