Mentoring – Sebuah Pemuridan Modern
Pemuridan Moderen
Mentoring sangat berkaitan erat dengan masalah kepemimpinan (leadership), dimana seorang mentor memilki inisiatif dalam membimbing serta memimpin mentee sehingga mentee yang dibimbing dan dipimpinnya kemudian hari dapat menjadi maksimal dalam segala aspek kehidupan.
Pemuridan adalah metode Tuhan Yesus untuk membangkitkan dan membentuk para pemimpin dimana para pemimpin tidak dihasilkan secara massal, tetapi dibangun lewat sebuah pementoran atau pemuridan pribadi lepas pribadi secara kuat, mendalam dan berakar (Matius 9:37-10:8)
Jika istilah MENTORING dikenal dalam dunia kerja, usaha atau bisnis (Market Place) yang belakangan merambah ke dunia rohani (Gereja) maka dalam sisi kekeristenan FUNGSI mentoring atau atau pementoran dikenal dengan istilah PEMURIDAN atau DISCIPLESHIP dimana Tuhan Yesus juga melakukan pementoran kepada kedua belas muridnya.
Yang terpenting adalah bukan ISTILAH-nya melainkan FUNGSI dan PRAKTEK nya!.
Ketika istilah Mentoring atau Pemuridan digunakan.dalam konteks kerohanian atau pelayanan adalah sama saja yakni merujuk pada upaya seorang Mentor (Pemurid) dalam melakukan nasehat, bimbingan secara rohani maupun kemampuan (skill) terhadap seorang Mentee (Murid).
Pemuridan Yesus Kristus
Dalam praktek pemuridan, ada 3 hal utama yang Tuhan Yesus lakukan terhadap murid-murid-Nya; TEACHING (Mengajar), COACHING (Melatih) dan FATHERING (Membapai)
Mentoring :
- Teaching
- Coaching
- Fathering
TEACHING (Mengajar)
Dalam melakukan pemuridan Tuhan Yesus banyak sekali memberikan pengajaran (Teaching) pada murid-murid-Nya, supaya mereka dapat memiliki persamaan perpektif dan persamaan nilai-nilai dengan diri-Nya berdasarkan Kerajaan Allah (The Kingdom Of God).
Pengajaran yang diberikan oleh Tuhan Yesus pada murid- murid-Nya tak jarang berupa perumpamaan-perumpaman yang kita jumpai dalam Alkitab.
Contoh: Perumpamaan seorang penabur, ilalang diantara gandum, biji sesawi dan ragi, harta terpendam dan mutiara yang berharga, perumpamaan tentang pukat, dsb.
COACHING (Melatih)
Tuhan Yesus tidak hanya mengajar para murid-Nya tetapi la juga memberikan pelatihan (Coaching) pada mereka tentang penginjilan, penyembuhan orang sakit, pengusiran setan, melakukan mujizat, dan sebagainya.
Tujuan dari pelatihan tersebut yaitu supaya para murid bisa mengalami langsung hal-hal yang terjadi dalam areal pelayanan yang Tuhan Yesus lakukan. Para murid diajak untuk melakukan praktek lapangan langsung (Job Trainning) sehingga mereka bisa terbiasa dan terlatih untuk melakukan pelayanan yang Tuhan Yesus lakukan.
Dikemudian hari metode ini terbukti sangat efektif untuk menjadikan mereka sebagai para pemimpin masa depan yang dibangkitkan (Emerging Leaders) untuk melayani dengan penuh kuasa Roh Kudus dan keberanian sama seperti yang dilakukanTuhan Yesus.
FATHERING (Membapai)
Tuhan Yesus tidak hanya mengajar dan melatih para murid tapi ia juga membapai (Fathering) mereka semua.
la sangat sabar terhadap proses pementoran yang dilalui bersama murid-murid-Nya. Malah banyak kali Tuhan Yesus mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan dari para munid-Nya. la harus mendapat penyangkalan dari Petrus, ketidakpercayaan akan kebangkitan-Nya dari Thomas serta kekecewaan dari murid-murid-Nya kala tidak ada satupun dari mereka semua yang membantu dan memyertai-Nya saat menghadapi penyaliban di bukit Golgota.
Akan tetapi Tuhan Yesus tetap menerima murid-murid-Nya sebagai seorang anak yang harus dibimbing dan diarahkan oleh Bapa-nya sampai anak-Nya tersebut menjadi orang-orang yang memilki kehidupan yang berhasil.
Pemuridan Tuhan Yesus
Matius 4:19-20 : Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
Yesus :
- Mengajak
- Melatih
- Memberikan Tujuan
Menurut Dr John Maxwell (The Maxwell Leadership Bible), sejak semula Tuhan Yesus sudah mempersiapkan murid-muridNya untuk malaksanakan Amanat Agung:
- Memilih
- Bersosialisasi
- Visi
- Reproduksi
- Asosiasi
- Delegasi
- Mendampingi
- Multplikasi
Dr. John Maxwell :
Sejak semula Yesus sudah mempersiapkan murid-murid-Nya untuk melaksanakan Amanat Agung, sebelum la naik ke surga meninggalkan mereka. Bukti dari hal tersebut dapat dilihat dari:
- Tuhan Yesus memilih dua belas orang yang punya potensi kepemimpinan untuk dimentor atau dimuridkan. (Markus 3:13-19)
- Tuhan Yesus banyak menghabiskan waktu utamanya bersama para murid-Nya (Markus 3:14)
- Tuhan Yesus dari awal sudah berkata pada murid-Nya bahwa mereka akan melakukan hal ini yakni Amanat Agung (Markus 1:17)
- Tuhan Yesus mereproduksi baik beban-Nya maupun visi-Nya terhadap manusia (Markus 6:17-13)
- Tuhan Yesus memperbolehkan para murid-Nya untuk bersaksi bahkan turut serta dalam perbuatan mujizat yang la lakukan (Markus 8:1-9)
- Tuhan Yesus mengeluarkan sebuah keharusan kepada para murid-Nya untuk pergi dan melakukan apa yang telah la lakukan (Markus 16:15-16)
- Tuhan Yesus menjanjikan kredibilitas serta bekal yang dibutuhkan oleh para murid-Nya (Markus 16:17-18))
- Tuhan Yesus bekerja dengan para murid-Nya, meneguhkan ucapan-Nya (firman Tuhan) dan pekerjaan para murid-Nya (Markus 16:19-20)
Baca berita terkait :