Janji Adanya Penganiayaan?
Jika Anda menjalani hidup yang saleh, Anda akan dianiaya. Anda dapat mengantisipasi hal ini. Ini bukan masalah apakah benarkah itu?; ini masalah kapan dan seberapa besar.
Kita senang mengklaim janji-janji Allah. Kita senang mengklaim janji-janji-Nya tentang pemeliharaan dan perlindungan. Tetapi berapa banyak dari kita yang telah mengklaim janji ini: “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya” (2 Timotius 3:12)? Saya belum pernah. Siapa yang suka dianiaya?
Namun Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.” (Matius 5:10-11).
Dalam semua sabda bahagia lainnya, kata “berbahagialah” digunakan satu kali, tetapi dalam sabda bahagia ini, Yesus menggunakan kata “berbahagialah” dua kali untuk menekankan berkat yang berlimpah yang diberikan Allah kepada mereka yang teraniaya.

Kebenaran, pada hakikatnya, bersifat konfrontatif. Fakta bahwa Anda percaya kepada Yesus saja sudah mengganggu sebagian orang, karena Yesus berkata, “Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;’ (Yohanes 3:20).
Banyak orang memberikan banyak alasan mengapa mereka bukan orang Kristen, tetapi menurut saya alasan sebenarnya orang tidak datang kepada Kristus adalah mereka tidak ingin perbuatan jahat mereka terungkap. Mereka tidak mau mengakui bahwa mereka adalah orang berdosa.
Anda adalah wakil Kristus. Dan kenyataannya adalah jika Anda mengikuti Yesus, Anda akan menghadapi penganiayaan. Karena “setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita penganiayaan.”
Diambil dari “The Promise of Persecution” oleh Harvest Ministries.
Sumber : Greg Laurie – Harvest Christian Fellowship – https://www.christianity.com/