Apa Itu Keselamatan? – Daftar Tulisan dan Artikel Tentang Keselamatan
Hidup berdasarkan kasih karunia melalui iman bukanlah hal yang alami bagi kita. Bahkan setelah kita diselamatkan, mudah bagi kita untuk kembali berpikir tentang kebenaran karena perbuatan. Kita mungkin memiliki pengetahuan di kepala bahwa kita diselamatkan oleh iman, tetapi kita mencoba untuk hidup berdasarkan perbuatan kita. Karena itu, Paulus mendorong jemaat Galatia untuk mengingat bahwa Injil adalah Injil kasih karunia dari awal sampai akhir.

Pada saat yang sama, ketika kita telah diselamatkan, akan ada perubahan dalam hidup kita. Kita bukan lagi orang yang sama; daging sudah mati. Sebagai hasilnya, kita akan melakukan perbuatan baik yang telah dipersiapkan Allah bagi kita saat kita menjadi lebih serupa dengan gambar Anak-Nya (Efesus 2:10).
Apakah Keselamatan Itu?
Bahkan setelah kita diselamatkan, ada baiknya kita meninjau kembali apa sebenarnya keselamatan itu sehingga kita tidak lupa dan mencoba hidup berdasarkan perbuatan kita sendiri lagi.
Dasar keselamatan adalah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Kita tidak memiliki kebenaran kita sendiri dan berada di bawah murka Allah, jadi Ia mengutus Anak-Nya untuk membayar hukuman atas dosa kita. Dengan melakukan itu, Yesus memberikan kebenaran-Nya kepada mereka yang percaya kepada-Nya.
Sarana keselamatan adalah kasih karunia melalui iman. Hal ini berlaku baik sekarang maupun di masa lalu. Bahkan dalam Perjanjian Lama, mereka yang diselamatkan percaya kepada Allah dan diselamatkan melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Mereka tidak memiliki gambaran utuh, tetapi iman mereka diperhitungkan kepada mereka sebagai kebenaran (lihat Roma 4:3).
Objek iman adalah Tuhan — bukan iman kepada diri kita sendiri atau kepada hal lain.
Isi iman terkandung dalam wahyu umum dan khusus. Inilah cara Tuhan menyatakan diri-Nya dalam ruang, waktu, dan sejarah. Wahyu khusus khususnya mengajarkan kita isi iman, karena kita tidak pernah dapat membayangkan bagaimana Tuhan akan memilih untuk menyelamatkan kita.
Jika Anda ingin tahu apa yang dipikirkan seseorang tentang keselamatan, tanyakan kepada mereka pertanyaan ini: Jika Anda akan meninggal malam ini, mengapa Tuhan harus mengizinkan Anda masuk surga? Jawaban seseorang terhadap pertanyaan itu akan mengungkapkan apakah mereka percaya pada perbuatan baik atau kasih karunia.
Hidup oleh Kasih Karunia

Paulus mengingatkan kita dalam Galatia 6 bahwa diselamatkan oleh kasih karunia tidak berarti kita menolak untuk melakukan perbuatan baik. Sebaliknya, karena kita telah diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman, kita mampu melakukan perbuatan baik. Allah menghendaki kita menjadi orang-orang yang mendorong dan melayani orang percaya lainnya:
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. (Galatia 6:10)
Kunci untuk melakukan perbuatan baik ini adalah mengingat bahwa perbuatan baik ini tidak akan menghasilkan keselamatan bagi kita; perbuatan baik ini mengalir dari keselamatan kita dan perjalanan kita bersama Tuhan.
Daftar Tulisan Artikel Tentang Keselamatan :