Pemimpin Tangguh Tapi Lembut
Kualitas Kepemimpinan – Relasi dan Hubungan 09
Bacaan : Roma 16:1-21
Dalam suratnya sebelumnya kepada gereja, Paulus memainkan peran sebagai pemimpin yang tangguh. Dia mengkonfrontasi konflik. Dalam surat ini, ia berbicara lebih banyak dari sudut pandang pribadi, lebih banyak dari hatinya. Dia memancarkan kelembutan.

Dalam perikop ini, rasul Paulus mengurai bagaimana ia menyebabkan kesedihan di Korintus, tetapi membedakan antara kesedihan yang baik dan kesedihan yang buruk. Setiap pemimpin akan menemukan perbedaan ini menguntungkan untuk dipahami. Pertimbangkan perbedaannya:
Kesedihan yang buruk :
- Rasa sakit berlanjut tanpa batas
- Contoh: Yudas (Matius 27: 3-5)
- Menyebabkan penyesalan dan kematian
- Penderitaan berdasarkan keegoisan
Kesedihan yang bagus :

- Rasa sakit bersifat sementara
- Contoh: Petrus (Lukas 22: 54-62)
- Menuntun pada pertobatan dan kehidupan
- Penderitaan berdasarkan kehendak Tuhan
Para pemimpin hendaknya tidak pernah mencari balas dendam atau keinginan untuk menyakiti seseorang hanya untuk membenarkan tindakan mereka. Rasa sakit yang mereka bawa harus memiliki tujuan pertobatan dan pemulihan yang konstruktif.
Artikel Kualitas Kepemimpinan Dalam Hal Hubungan dan Relasi :
- Abigail yang Sehat Versus Nabal yang Tercela
- Hubungan: Mengatasi Orang yang Sulit
- Relasi : Ayub Mengambil Jalan Yang Luhur
- Kepemimpinan yang Efektif Mengundang Kemitraan
- Relasi : Saat Orang Dihormati, Hubungan Dipulihkan
- Para Pemimpin Harus Berhubungan Sebagai Gembala Kepada Orang-orang
- Hubungan : Jika Anda Akur, Orang-orang Akan Mengikuti
- Relasi : Paulus Menegaskan Rekan-rekannya Dengan Menyebut Nama
- Pemimpin Tangguh Tapi Lembut
- Kamu Tidak Dapat Menceraikan Kepemimpinan dari Hubungan
- Pemimpin Harus Mengasihi Yang Keluar Dari Sebuah Keputusan, Bukan Reaksi
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :