Pemimpin Yang Baik Itu Mengakui Kesalahan
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan 16 Desember
Dan berkatalah Daud kepada Allah: ”Bukankah aku ini yang menyuruh menghitung rakyat dan aku sendirilah yang telah berdosa dan yang melakukan kejahatan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Ya Tuhan, Allahku, biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku, tetapi janganlah tulah menimpa umat-Mu.” 1 Tawarikh 21:17
Saat-saat kegagalan tidak hanya mengungkapkan karakter sejati seorang pemimpin, namun juga memberikan peluang untuk memetik pelajaran kepemimpinan yang signifikan. Setelah kemenangan besar atas bangsa Filistin, Raja Daud melakukan kesalahan besar. Raja memilih untuk mendengarkan Setan, berhenti mempercayai Tuhan untuk pertahanan bangsanya, dan melakukan sensus.

Kesediaan Daud untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan bodohnya menunjukkan kedalaman karakternya. Dia bertobat dan menerima hukuman dari tangan Tuhan, percaya pada kasih karunia Tuhan. Meski begitu, kesalahan Daud merenggut nyawa tujuh puluh ribu orang Israel. Ketika pemimpin melakukan kesalahan, banyak orang yang menderita.
Banyak pemimpin berusaha menyembunyikan kegagalan, menyalahkan orang lain, atau lari dari Tuhan. Namun Daud mengakui kegagalannya dan bertobat. Meskipun dia menghadapi banyak kesulitan, Daud berupaya memulihkan hubungannya dengan Tuhan dan melakukan apa pun yang dia bisa untuk meminimalkan konsekuensi kegagalannya dalam kehidupan orang lain.
Sumber : EQUIP Milist – The Maxwell Leadership Bible
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Oktober
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan November
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :