Menjadi Yang Pertama Untuk Melakukan Nasehat Yang Baik

Nathanael Ricardo October 8, 2023October 8, 2023 akibat pemimpin yang berpoligami, bahaya poligami, berpegang pada kebijaksanaan, bibir perempuan jalang, bibir yang memelihara pengetahuan, gagal untuk memperhatikan peringatan Tuhan, hanya orang bodoh yang jatuh dalam perzinahan, isu rohani dalam pernikahan, kejatuhan pemimpin yang bijaksana, kejatuhan raja Salomo, kisah seorang salomo, lebih mudah berkata-kata, melakukan nasehat yang baik, memperhatikan hikmat, mengarahkan telinga kepada kepandaian, menghampiri rumah perempuan jalang, menjadi seorang yang berintegritas, menyerahkan keremajaan kepada orang berdosa, mudahnya memberi nasihat yang baik, nasehat bagi seorang pemimpin, nasehat untuk para pemimpin bijaksana, renungan tentang integritas, segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, segala langkah orang diawasi Tuhan, sulitnya melakukan nasehat, tidak mengambil banyak isteri

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan 8 Oktober

Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan, supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan. Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak… Jauhkanlah jalanmu dari pada dia, dan janganlah menghampiri pintu rumahnya, supaya engkau jangan menyerahkan keremajaanmu kepada orang lain, dan tahun-tahun umurmu kepada orang kejam. Amsal 5:1-3,8-9

Tidak perlu waktu lama bagi seorang pemimpin untuk menyadari bahwa lebih mudah memberi nasihat yang baik dibanding untuk melakukannya. Salomo membuktikan mengenai hal itu. Ia mengatakan berulang-ulang pada kita dan dengan sanksi yang besar bahwa hanya orang bodoh yang jatuh dalam perzinahan. Salomo mengenal dengan baik isu rohani yang menjadi taruhan dalam pernikahan ini, untuk itulah ia mengumumkan : “Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya. (Amsal 5:21).

Namun bagaimanapun juga, pemimpin yang sama ini ternyata gagal untuk memperhatikan peringatan Tuhan yang eksplisit untuk memperingatkan para raja agar berhati-hati dan tidak mengambil banyak isteri (Ulangan 17:17). Salomo dengan ribut menentang perintah ini dan menikahi tujuh ratus wanita-wanita. Hasilnya? “Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. (1 Raja-raja 11:4).

Para pemimpin bijaksana tidak hanya memberi nasihat yang baik; mereka harus memperhatikan nsehat itu. Betapa berbedanya keberuntungan yang bisa dialami bangsa Israel bila Salomo bertindak dengan kebijaksanaan seperti yang ia desakkan pada orang lain!

Sumber : EQUIP Milist – The Maxwell Leadership Bible

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Agustus

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan September

Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :

You May Also Like