LeadershipLeadership Refleksi

Jalan Terpanjang Adalah Jalan Pintas

Renungan Dan Inspirasi Kepemimpinan 09 Februari

Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia. Sebab itu Saul berkata: ”Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu.” Lalu ia mempersembahkan korban bakaran. Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya. Tetapi kata Samuel: ”Apa yang telah kauperbuat?” Jawab Saul: ”Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas – 1 Samuel 13:8-11

Salah satu hambatan paling umum untuk sukses adalah keinginan untuk mengambil jalan pintas. Tapi jalan pintas tidak pernah membuahkan hasil dalam jangka panjang. Jika ternyata Anda terus-menerus menyerah pada suasana hati atau impuls Anda, maka Anda perlu mengubah pendekatan Anda dalam melakukan sesuatu. Mengambil jalan pintas benar-benar merupakan tanda ketidaksabaran dan disiplin diri yang buruk. Tetapi jika Anda mau menindaklanjuti, Anda bisa mencapai terobosan. Metode terbaik adalah menetapkan standar untuk diri sendiri yang membutuhkan akuntabilitas. Setiap kali Anda menderita konsekuensi karena tidak menindaklanjuti, itu membantu Anda tetap di jalur. Begitu Anda memiliki standar Anda, bekerjalah sesuai dengan itu, bukan suasana hati Anda. Itu akan membuat Anda berjalan ke arah yang benar. Disiplin diri adalah kualitas yang dimenangkan melalui latihan.

Sumber : EQUIP Milist – Failing Forward

Baca Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Lainnya :  

Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :