Kecanduan & Kebiasaan Buruk Special Content

Apa yang Mendorong Pecandu Menggunakan Narkoba?

Tulisan ini adalah kelanjutan kesaksian Beni yang telah sembuh dan bebas dari keterikatan narkoba jenis heroin dan putaw yang bisa dibaca dalam artikel Pengalaman Pecandu Mengenal Narkoba

Apa yang sesungguhnya mendorong pecandu untuk menggunakan narkoba, ini adalah alasan mereka, diantaranya :

1. Sekadar ingin merasakan

Sebagai manusia normal saya menyadari masuk dalam dunia itu hanyalah sekadar ingin tahu. Mula-mula seperti itu, meskipun belakangan saya sadari bahwa yang turut mendorong saya adalah problema keluarga (Ibu dan Ayah).

Tetapi faktor ingin tahu juga cukup besar mendorong banyak kalangan anak muda lainnya. Banyak yang sudah berumurpun terjun dalam dunia itu. Pada awalnya mungkin seseorang hanya mendengar dari orang lain atau lingkungannya mengenai apa dan bagaimana putaw itu. Lama kelamaan akhirnya mengetahui apa saja yang berhubungan dengan putaw. Banyak hal yang dapat dihubungkan dengan putaw, misalnya, wujud dari putaw tersebut hingga alat yang dipakai menggunakan putaw.

Ketika masih menggunakan narkoba, perasaan ingin tahu betul-betul menghinggapi saya, bahkan sangat berlebihan. Misalnya bila dosis putaw dinaikkan, rasanya seperti apa dan sebagainya

Rasa ingin tahu tersebut dibagi dua. Yang pertama, hanya sekadar ingin tahu saja, sedangkan yang kedua, setelah tahu, ingin merasakan dengan cara melakukannya. Tetapi bagi awam sebaiknya jangan sekali-kali melakukannya. Bila hanya sekadar ingin tahu, tidak apa-apa. Janganlah sekali-kali meneruskan rasa ingin tahu kemudian menggunakannya, disinilah segala perasaan ingin tahu tersebut akan terjawab. Orang-orang seperti inilah yang biasanya terbawa/ terpengaruh oleh lingkungan, yang akhirnya akan membawa dirinya menjadi ketagihan/ kecanduan heroin putaw tersebut.

2. Mengikuti perkembangan zaman

Perkembangan zaman atau trend selalu mewarnai kehidupan manusia. Faktor ini pula yang turut berperan menjerumuskan seseorang, termasuk saya ketika menggunakan putaw.

Tidak hanya anak-anak muda saja tetapi seseorang yang sudah cukup berumurpun ada yang terjerumus bila dikaitkan dengan masalah ini. Maklumlah, mengikuti perkembangan zaman bisa diartikan sebagai “Tidak mau ketinggalan zaman”.

Sadar atau tidak sadar banyak orang, terutama anak muda, terpengaruh mengikuti perkembangan zaman atau trend tersebut. Seperti halnya fashion, gaya rambut, atau handphone. Jenis narkoba seperti putaw merupakan bagian dari hal yang sedang menjadi trend zaman sekarang. Bahkan jenis narkoba lainnya, seperti ganja, ekstasy dan shabu, kini sudah mulai bukan hanya menjadi trend, melainkan sudah menjadi bagian dari kehidupan anak muda sekarang. Budaya seperti ini sebenarnya sudah ada dari dulu. Contohnya minum minuman beralkohol yang juga dapat memberikan pengaruh (efek fly) terhadap peminumnya.

3. Agar diterima oleh lingkungan

Semua orang selalu berusaha agar dirinya diterima oleh lingkungan sekitarnya. Saya sendiri cukup berusaha ke arah itu, yaitu bisa diterima di semua lingkungan. Tetapi sering kali dihambat oleh perasaan rendah diri dan sebagainya. Merasa terbuang, dan tidak cocok dengan lingkungan nomal lagi seperti lingkungan tempat tinggal, lingkungan kerja, lingkungan pergaulan, dsb.

Lingkungan pergaulan adalah lingkungan yang paling besar bagi sosialisasi seseorang, karena dapat mencakup lingkungan tempat tinggal, tempat kerja dan tempat menuntut ilmu. Bagi kalangan anak muda, lingkungan yang paling dominan adalah lingkungan kampus atau sekolah. Di tempat-tempat ini rata-rata mereka bergaul secara berkelompok yang satu dengan yang lain.

Kelompok penggemar musik, pencinta alam, dan sebagainya. Kelompok-kelompok tersebut biasanya juga mempunyai lingkungan pergaulan yang berbeda satu sama lainnya. Namun

banyak juga di antara anggota kelompok tersebut adalah pengguna putaw dan sejenis narkoba lainnya. Makin bertambah jumlah kalangan pengguna putaw dan jenis narkoba lainnya, akhirnya membuat kalangan ini terbentuk menjadi sebuah kelompok pula. Bahkan kelompok ini bisa dibilang merupakan kelompok yang paling lengkap julukannya, namun tetap mempunyai satu lingkungan seputar narkoba. Kelompok seperti inipun dapat dengan leluasa berkembang ke lingkungan lain, seperti lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja. Begitu kompak dan solidnya kelompok ini sehingga mempunyai daya tarik tersendiri, yang akhirnya membuat banyak orang yang bukan pengguna-pun tertarik untuk turut bergabung di dalamnya. Orang-orang seperti inilah akhirnya terpengaruh menggunakan putaw atau narkoba lainnya, sebagai upaya agar dapat diterima oleh lingkungan pergaulan barunya.

4. Mendapatkan pengakuan

Sering kali saya ingin mendapatkan pengakuan dalam dunia narkoba. Pengakuan seperti apa? Pengakuan sebagai yang hebat. Dalam kondisi emosi yang labil, tidak terkontrol dengan baik, saya merasa gengsi, bila tidak dapat melakukan hal-hal (dalam dunia narkoba) seperti menaikkan dosis dan sebagainya. Gengsi itulah yang mendorong saya untuk menggunakan secara berlebihan.

Saya berasumsi tidak cuma saya berperasaan seperti itu. Umumnya para pemakai yang lain pun demikian. Bahkan menurut saya, mereka yang tidak memakai narkoba, dalam kondisi emosi yang labil akibat ketidakharmonisan dalam lingkungan keluarga, bisa tertarik dan ingin mendapatkan pengakuan sebagai yang hebat dalam dunia seperti itu. Sayangnya semua itu salah kaprah, dalam menerima pengakuan/pujian terhadap apa yang ia lakukan bersama putaw. Saya menyadari bahwa hal itu salah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa dibanggakan dalam diri seseorang pemakai putaw. Sekali lagi tidak ada yang bisa dibanggakan dalam diri seorang pemakai putaw!!!

Saya sebutkan beberapa contoh pengakuan atau pujian yang biasa dibanggakan oleh seorang pengguna putaw :

Bangga bila disebut junkies
Bangga bila dipuji mengenai kehebatan berani menyuntik
Bangga bila dipuji mengenai kekuatannya dalam menggunakan putaw
Bangga bila dipuji mengenai dirinya waktu mabuk berat karena terlalu banyak menggunakan putaw.

5. Sebagai pelarian atau pelampiasan

Apakah putaw adalah suatu pelarian? Pertanyaan ini akan saya jawab tanpa ragu-ragu, bahwa saya masuk dalam dunia putaw adalah sebagai pelarian. Saya lari dari suatu rumah tangga (baca keluarga – Ayah dan Ibu) yang tidak harmonis. Saya kira persoalan pelarian inilah cukup membuat banyak orang terjerat menggunakan narkoba, terutama anak muda. Dimana emosi mereka masıh sangat tinggi. Ini membuat mereka kadang-kadang tidak memakai akal sehat dalam menghadapi suatu masalah. Orang-orang seperti ini biasanya berusaha untuk melupakan masalah yang sedang mereka hadapi. Berbagai cara mereka lakukan agar dapat melupakan masalah mereka. Salah satunya adalah menggunakan narkoba. Saya merasa, demikian juga terjadi pada para pemakai lain, bahwa menggunakan narkoba bisa melupakan masalah yang tengah saya hadapi. Ternyata saya salah. Anggapan seperti ini tidak sepenuhnya benar. Benar bahwa setelah memakai putaw masalah terlupakan. Tetapi semua itu hanyalah untuk sesaat saja!

Bahkan untuk beberapa kasus malah membuat masalah menjadi runyam. Contohnya adalah orang yang menggunakan putaw sebagai pelampiasan. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya bila masalah mereka tidak kunjung mendapat pemecahan atau berlarut-larut, kemudian mereka melampiaskannya dengan menggunakan putaw. Orang-orang seperti ini pada akhirnya bukannya mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi tapi malah mendapatkan “masalah dalam masalah”.

Di bawah ini saya contohkan masalah-masalah yang mendorong seseorang menggunakan putaw :

– Masalah keluarga

– Masalah rumah tangga (yang telah berkeluarga)

– Putus dengan pacar

– Frustasi

– Keluarga/orang yang dekat meninggal dunia

– Stress

– Masalah pekerjaan, dll.

Sumber : Erwin Pohe – Peran Keluarga Menghadapi Narkoba

Berita Terkait Kecanduan dan Kebiasaan Buruk :

Artikel Utama Kecanduan dan Kebiasaan Buruk :

Apa Itu Pecandu dan Memahami Tentang Kecanduan

You May Also Like