Kearifan dan Ketajaman – Bileam Tidak Mendapatkannya
Kualitas Kepemimpinan – Kearifan dan Ketajaman 01
Bacaan : (Bilangan 22:21-35)
Bileam telah menanggung banyak olok-olok. Disini ada seorang nabi yang tidak memiliki kearifan dan ketajaman sehingga diperlukan seekor keledai untuk merasakan kehadiran malaikat yang mengancam dan untuk membawa bahaya yang mengerikan untuk jadi perhatiannya.
Bileam tidak memiliki kecerdasan dan intuisi tentang apa yang terjadi di sekitarnya. Perhatikan pengamatan berikut tentang kesalahan Bileam:
1. Bileam membuat marah Allah karena dia tidak menaati apa yang dia tahu benar (ayat 22).
2. Dibutuhkan malaikat Tuhan untuk menghentikan Bileam (ayat 23).
3. Bileam si pelihat itu tidak dapat membedakan makna blokade malaikat (ayat 23).
4. Agenda Bileam sendiri sangat menguasainya sehingga ia mencambuk keledainya untuk merespons kepada malaikat (ayat 25).
5. Tuhan memungkinkan keledai untuk berbicara ketika Bileam masih tidak memahami bahayanya (ayat 28).
6. Keledai melihat lebih dari Bileam dan menafsirkan realitas untuknya (ayat 28-30).
7. Dibutuhkan mukjizat ilahi agar mata Bileam dibuka (ayat 31).
Tidak ada pemimpin yang dapat lama menikmati kesuksesan tanpa mengembangkan rasa kebijaksanaan yang sehat. Kurangnya kearifan dan ketajaman hampir membuat Bileam terbunuh. Dia tidak melihat kehadiran Tuhan, dan dia mengakui kurangnya kearifan (Bilangan 22:34). Tuhan berkata bahwa nabi itu pasti akan dibunuh seandainya bukan karena keledainya yang cerdas (22:33). Ketika akhirnya dia menyadari bahaya yang dimilikinya, Bileam harus merasa malu dan dipermalukan. Ini adalah satu hal akibat kurangnya kearifan, ketajaman atau kecerdasan. Jangan sampai keledai Anda memiliki lebih banyak kearifan dan kecerdasan daripada Anda!
Sayangnya, banyak pemimpin hari ini yang benar-benar menderita keadaan ini. Banyak faktor yang bersekongkol untuk menjaga kita dari membedakan kebutuhan saat ini. Pertimbangkan beberapa faktor umum:
1. Jadwal yang tak henti-hentinya tidak menyisakan ruang untuk mendengarkan dan memahami persoalan.
2. Agenda yang penting menumbuhkan hati yang keras dan bukan hati yang sensitif.
3. Temperamen tipe A membuatnya sulit untuk melambat dan melihat.
4. Orientasi tugas yang kuat menyisakan sedikit waktu bagi orang atau spontanitas.
5. Kita ingin menyelesaikan masalah spiritual dan emosional dengan jawaban eksternal.
Apakah Anda ingin mengasah keterampilan kepemimpinan Anda? Maka jadikanlah berdoa sebagai prioritas agar Anda punya lebih banyak memiliki kearifan. Dengarkan dan tafsirkan akar penyebab tantangan yang Anda hadapi. Pertimbangkan reaksi anda terhadap orang lain, tetapi jangan lupa ketuk pikiran Anda. Kebijaksanaan membutuhkan intuisi dan kecerdasan yang saleh.
Baca Artikel Tentang Kearifan, Ketajaman, Kecerdasan dan Kebijaksanaan Dalam Kepemimpinan :
- Kearifan dan Ketajaman – Bileam Tidak Mendapatkannya
- Kearifan – Nabi Natan Melihat Dibawah Permukaan
- Hukum Intuisi – Kearifan Datang Sebelum Keputusan
- Kearifan – Zerubabel Membaca Rakyat, Lalu Bertindak
- Ketajaman – Pemimpin Menilai Situasi, Kemudian Menanggapi
- Kearifan – Zakharia Mengetahui Masalahnya Adalah Keadilan, Bukan Soal Berpuasa
- Ketajaman – Yesus dan Orang Muda yang Kaya
- Ketajaman – Pemimpin Membaca Situasi Sebelum Mereka Memimpin
- Ketajaman : Paulus Mengubah Rencana Kala Dia Melihat Kebutuhan
- Ketajaman dan Kearifan – Pemimpin sebagai Dokter
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :