Ester – Semak Hijau Menjadi Bintang Yang Bercahaya
Untuk mengalami multiplikasi dan promosi, tentu ada bagian yang harus kita lakukan. Ester adalah salah satu contoh seorang anak muda yang mengalami promosi dari Tuhan dan dipakai dengan luar biasa untuk menyelamatkan nasib bangsanya.
Semak Hijau Menjadi Bintang
Ester adalah seorang gadis Yahudi dari suku Benyamin, keturunan orang-orang Israel yang ditangkap dan dibawa ke pembuangan di Babel. Ester hidup pada jaman bangsa Israel berada di bawah kekuasaan Persia. Raja yang memerintah pada saat itu adalah raja Ahasyweros. Setelah kematian ayahnya, Abihail, Ester menjadi seorang anak yatim piatu. la dibesarkan di bawah asuhan Mordekhai. Nama Ester yang sesungguhnya adalah Hadasa, yang dalam bahasa lbrani berarti semak hijau. Kata Ester sendiri berasal dari bahasa Yunani (Aster) yang berarti bintang.

Kisah lengkap mengenai kehidupan Ester dapat dibaca dalam kitab Ester, sebuah kitab sejarah yang menceritakan bagaimana Tuhan mengubah nasib seorang gadis jelata menjadi seorang ratu yang menyelamatkan nasib bangsanya dari bencana. Sebagai seorang yatim piatu dan bangsa yang terjajah, Ester seakan tidak memiliki masa depan yang cerah. Namun Tuhan sanggup mengubah hidupnya menjadi bintang yang bercahaya di tengah kegelapan dan menuntun bangsanya kepada terang Tuhan yang ajaib.
Apa rahasia keberhasilan Ester sehingga ia mengalami promosi dari Tuhan? Ester menjaga kekudusan hidupnya!
“Sesudah peristiwa-peristiwa ini, setelah kepanasan murka raja Ahasyweros surut, terkenanglah baginda kepada Wasti dan yang dilakukannya, dan kepada apa yang diputuskan atasnya. Maka sembah para biduanda raja yang bertugas pada baginda: “Hendaklah orang mencari bagi raja gadis-gadis, yaitu anak-anak dara yang elok rupanya; hendaklah raja menempatkan kuasa-kuasa di segenap daerah kerajaannya, supaya mereka mengumpulkan semua gadis, anak-anak dara yang elok rupanya, di dalam benteng Susan, di balai perempuan, di bawah þengawasan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan; hendaklah diberikan wangi-wangian kepada mereka. Dan gadis yang terbaik pada pemandangan raja, baiklah dia menjadi ratu ganti Wasti.” Hal itu dipandang baik oleh raja, dan dilakukanlah demikian” (Ester 2:1-4)
Menjaga Kekudusan
Ketika raja Ahasyweros mencari seorang ratu untuk menggantikan ratu Wasti, ada sebuah kriteria penting yang menjadi syarat utama, yaitu calon ratu tersebut haruslah masih seorang gadis atau perawan. Kecantikan secara fisik merupakan salah satu hal yang dicari oleh sang raja. Namun, terlepas dari kecantikan semata, kegadisan calon istri sang raja merupakan syarat yang sangat penting.

Mari renungkan baik-baik! Ester adalah seorang gadis muda yang sangat cantik. Karena itulah ia dapat lolos dalam seleksi awal pemilihan ratu. Sebagai orang yang hidup dalam penjajahan, ia tinggal di tengah bangsa Persia yang tidak mengenal Tuhan. Sangat mudah dengan kecantikannya, Ester mengikuti gaya hidup dan kebudayaan orang-orang yang tidak takut akan Tuhan. Namun demikian, Ester memilih untuk tetap hidup kudus dan menjaga keperawanannya. Ia tidak pernah membayangkan bahwa pada suatu hari kelak, keputusan untuk menjaga kegadisannya tersebut akan membuka sebuah pintu yang mengubah sejarah hidupnya, bahkan sejarah bangsanya.
Serangan Terhadap Generasi Muda
Hari-hari terakhir ini, iblis bekerja dengan semakin giat untuk membuat banyak anak muda jatuh dalam dosa percabulan dan perzinahan sehingga kekudusan masa pra-nikah dan pernikahan menjadi sesuatu yang dianggap tidak berarti lagi. Belum lama ini, ada sebuah berita yang cukup menggemparkan di China. Ada seorang remaja putri di China menulis dalam sebuah situs jejaring sosial bahwa ia rela menjual keperawanannya untuk digantikan dengan sebuah ponsel Iphone. Kondisi ini merupakan salah satu gambaran bahwa standar moral dan kekudusan sudah mengalami degradasi dan jauh dari standar firman Tuhan.
Mari perhatikan data statistik berikut ini. Sebuah survei yang dilakukan oleh Durex, sebuah perusahaan kondom internasional, survey pada tahun 2005 mengenai seks sedunia memberikan gambaran yang mengejutkan mengenai usia awal seseorang melakukan hubungan seks.
- Orang-orang di seluruh dunia melakukan hubungan seks pertama kali pada usia rata-rata 17,3 tahun.
- Lebih dari sepertiganya (35%) mengatakan bahwa mereka kehilangan keperawanan mereka pada usia 16 tahun atau di bawahnya.
- Anak-anak muda melakukan hubungan seks pada usia yang semakin muda dibandingkan generasi sebelumnya. Anak-anak muda berusia 25-34 tahun kehilangan keperawanan mereka pada usia 17,9 tahun. Anak-anak muda berusia 21-24 tahun kehilangan keperawanannya pada usia 17,5 tahun. Anak-anak muda berusia 16-20 tahun bahkan kehilangan keperawanannya di usia 16,3 tahun.
- Secara seksual, wanita lebih aktif. Mereka melakukan hubungan seks di usia yang lebih dini dibandingkan pria, yaitu pada usia 17,2 tahun berbanding 17.5 tahun.
- Anak-anak muda di Islandia melakukan hubungan seks pada usia jauh lebih muda dibandingkan negara-negara lainnya (15,6 tahun), diikuti olehJerman (15,9 tahun), Swedia (16,1 tahun), dan Denmark (16,I tahun).
- Anak-anak muda di India adalah yang tertua dalam kehilangan keperawanan mereka (19,8 tahun), diikuti oleh Vietnam (19,6 tahun), Indonesia (19,1 tahun), dan Malaysia (19 tahun).
Kekudusan Menuntun Kepada Promosi
“Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia. Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” (2 Timotius 2:1-22)

Dalam pesan terakhirnya kepada Timotius, Paulus mengingatkan kepada anak rohaninya tersebut agar menjauhi nafsu orang muda serta hidup kudus di hadapan Tuhan. Ketika anak-anak muda mengambil sebuah pilihan untuk menyucikan dirinya dan hidup sesuai firman Tuhan, Tuhan sendiri yang akan mempromosikan dan memakai mereka untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mulia.
“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firmanMu” (Mazmur 119:9)
Hari ini, mari kita kembali mengambil komitmen untuk hidup kudus di hadapan Tuhan. Kekudusan akan selalu membuka pintu-bagi datangnya promosi besar. Kekudusan akan membuat kita tampil berbeda dan bersinar terang bagaikan bintang di tengah kegelapan.
Kiranya bintàng itu terús bersinar semakin terang dan nama Yesus dipermuliakan melalui kehidupan kita.
Sumber : Nathan Tanugraha – BeCool vol. 31
Baca Artikel Kebangkitan Orang Muda Lainnya :