Orang Percaya dan Media
“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Filipi 4:8.
Dunia Kita
Bagaimana orang percaya pengikut Kristus Yesus mempertahankan gaya hidup murni di tengah rentetan rumit media dan hiburan abad ke-21?. Lima puluh tahun yang lalu pilihan kita lebih sederhana. Kita mendengarkan radio, menonton televisi dan membaca buku, majalah, dan surat kabar. Saat ini, bahkan anak-anak kecil dihadapkan pada jenis media yang membuat generasi yang lebih tua bingung dan cemas.

Sekarang sumber media termasuk TV on-demand, streaming film, musik digital, ebook, situs web, video game, dan media sosial. Sebagian besar dari kita menonton dan mendengarkan konten bersifat interaktif, berbasis internet, dan mudah diakses melalui perangkat digital. “Media baru” ini menciptakan peluang untuk penggunaan yang baik dan buruk. Apa yang baik untuk pengikut Kristus dan apa yang tidak?
Dunia Zaman Paulus
Tak lama setelah kebangkitan Kristus, Rasul Paulus menulis surat kepada orang-orang Kristen di kota Korintus di mana banyak orang percaya berpikir bahwa makan daging yang dikorbankan untuk berhala di kuil-kuil kafir adalah jahat. Paulus, bagaimanapun, menganjurkan sikap kebebasan dan menginstruksikan orang percaya untuk “makan apa pun yang dijual di pasar daging tanpa menimbulkan pertanyaan di hati nurani, karena, ‘Bumi dan segala isinya adalah milik Tuhan,’” (1 Korintus 10:25 ). Paulus mendukung pengertian kebebasan pribadi yang luas dengan satu pengecualian: “Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.” (1 Korintus 10:24).
Paulus mengajarkan bahwa orang percaya memiliki kebebasan yang besar, tetapi pengekangan itu harus dilakukan jika kebebasan itu menyebabkan orang lain tersandung (1 Korintus 8:9; 10:28). Salah satu hal terpenting yang harus dilakukan seorang pengikut Kristus adalah memeriksa bagaimana tindakannya akan berdampak pada orang lain dalam masalah iman mereka.
Di tempat lain, Paulus berkata kepada orang-orang percaya, “Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” (Filipi 4:8 ). Ajaran Paulus dengan jelas mengarahkan kita kepada hal-hal yang sehat dan baik untuk hubungan kita dengan Tuhan. Baik roh kita sendiri maupun Alkitab memberi tahu kita bahwa hal-hal tertentu merusak persekutuan kita dengan Tuhan, seperti halnya beberapa perilaku dan cara hidup memutuskan hubungan kita dengan orang-orang yang kita kasihi di bumi ini.
Baik atau Buruk?
Bisakah internet digunakan untuk kejahatan? Tentu. Dapatkah sinyal kabel, satelit, dan serat optik memberi kita konten yang baik dan sehat? Sangat bisa. Sangat menggoda untuk berpikir bahwa berbagai bentuk media itu jahat, tetapi seperti halnya soal makan daging di zaman Paulus, televisi, situs web, media sosial dan sejenisnya tidaklah baik atau buruk. Media itu bersifat netral. Apa yang kita lakukan dengan medialah yang menghasilkan baik atau buruk.

Jadi, jika media bersifat netral, apakah Alkitab memberi kita pedoman tentang apa yang harus atau tidak boleh kita tonton atau dengarkan?. Dalam surat lain kepada orang-orang Kristen yang bergumul dalam perjalanan mereka dengan Allah, Paulus mendorong mereka untuk “berjalan sebagai anak-anak terang —karena buah terang terdiri dari segala kebaikan, kebenaran, dan kebenaran—berusaha mempelajari apa yang menyenangkan hati Tuhan” (Efesus 5:8-10). Menyenangkan Tuhan harus menjadi standar bagaimana kita memilih untuk hidup, termasuk apa yang kita tonton dan apa yang kita dengarkan.
Dalam Mazmur 101, Raja Daud menyatakan keinginannya untuk hidup tanpa cela. Bagaimana ini akan terjadi? Daud bersumpah, “Saya tidak akan menyetujui apa pun yang keji.” Dia melanjutkan, “Saya benci apa yang dilakukan orang-orang yang tidak setia; Saya tidak akan memiliki bagian di dalamnya. Hati yang sesat akan jauh dariku; Saya tidak akan ada hubungannya dengan apa yang jahat…. Mataku akan tertuju pada orang-orang yang setia di negeri ini….”
Pertanyaan Untuk Ditanyakan
Pertanyaan-pertanyaan berikut mungkin berguna untuk menentukan apakah konten yang kita tonton dan dengarkan itu bermanfaat bagi hidup kita?
- Apakah materinya mengandung kekerasan? Film dan video game yang penuh dengan kekerasan yang tidak beralasan sering kali merugikan, terutama bagi pemirsa muda yang mudah terpengaruh.
- Apakah materinya eksploitatif? Situs web, majalah, dan buku yang merendahkan perempuan dan kelompok terpinggirkan lainnya tidak pernah bisa diterima. Pornografi, baik vulgar maupun samar, sangat lazim saat ini dan bersifat eksploitatif baik terhadap pria maupun wanita dan merusak rancangan Tuhan untuk hubungan pria/wanita.
- Apakah materinya menggunakan humor yang kasar? Komedi yang mengandalkan humor yang menyinggung, cabul, atau tidak pantas bertentangan dengan gaya hidup Kristen.
- Apakah materinya membuat ketagihan? Media sosial dan video game sering menyebabkan kecanduan yang mengganggu pola normal kehidupan dan hubungan manusia.
- Apakah materi tersebut mendorong perilaku berbahaya? Segala bentuk media yang mengagungkan kekerasan, penyalahgunaan zat dan kata-kata kotor dapat mengarah pada aktivitas yang berisiko, terutama pada anak-anak dan remaja.
- Berapa banyak waktu yang dihabiskan dengan materi? Keseimbangan sangat penting dalam semua bidang kehidupan. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain video game, terlibat dalam media sosial atau menonton film akan menyita waktu dari prioritas lain.
- Apakah materi membuat pembatas antara kita dan saudara kita? Brother Mennonite sangat percaya bahwa keluarga rohani kita dapat membantu kita membedakan standar kepercayaan dan perilaku yang tepat. Hidup sebagai komunitas yang bertanggung jawab satu sama lain membuat kita tidak menjadi terisolasi dan membuat keputusan dalam kekosongan relasional.

Referensi bacaan dari Kitab Suci: Amsal 23:7; Matius 5:29-30; Roma 12:9; 1 Korintus 6:13-16, 10:31; Galatia 5:8-10, 25; Filipi 4:8; Kolose 3:1-17; 1 Tesalonika 4:1-8
Apapun yang Kamu Lakukan
Mari kita ingat instruksi terakhir Paulus kepada jemaat di Korintus: “Jadi baik kamu makan atau minum atau apapun yang kamu lakukan, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (1 Korintus 10:31). Sebaiknya kita memposting ayat ini di setiap rak buku, sistem permainan, layar komputer, televisi, dan perangkat seluler yang kita miliki.
Sumber : https://usmb.org