ChurchSejarah Gereja & Denominasi

Sejarah Gereja Abad Kedua

Tuhan belum kembali secepat yang diharapkan, sehingga diperlukan organisasi untuk melanjutkan pelayanan, melawan penganiayaan, menentang ajaran sesat, dan menyebarkan kabar baik. Dengan demikian jabatan dan peran uskup menjadi lebih kuat.

• Sementara penganiayaan terus berlangsung sesekali dari pihak luar, ajaran bid’ah justru menimbulkan bahaya besar dari pihak internal dan masalah ini harus dijawab. Ajaran bid’ah antara lain:

  • Gnostisisme – Semacam gerakan New Age yang menuntut pengetahuan khusus.
  • Marcionisme – Upaya untuk mengurangi Kitab Suci, baik Kitab Suci Ibrani dan Kristen – menjadi beberapa buku pilihan
  • Montanisme – Sebuah gerakan karismatik yang terbawa oleh wahyu baru, nubuatan, dan sikap menghakimi terhadap orang Kristen lainnya.

• Kaum Pembela, atau yang memberi penjelasan iman, muncul untuk memerangi bid’ah dan menjawab penentang gereja. Pembela utama termasuk Irenaeus dan Justin Martyr.

• Gereja-gereja dalam stastus tidak legal dan tidak memiliki forum publik atau gedung gereja. Penganiayaan lokal dapat terjadi kapan saja. Kesaksian publik yang mendalam muncul ketika orang-orang Kristen dihukum mati karena mereka tidak akan menyangkal iman dengan cara apapun. Contoh: Kemartiran uskup Polikarpus yang berusia 84 tahun (tahun 155) dan seluruh anggota kelompok Kristen disiksa tanpa ampun di Lyons pada tahun 177 M.

• Pusat Gereja yang paling kuat adalah Asia Kecil dan Afrika Utara. Roma juga merupakan pusat prestise.

• Gereja melanjutkan penyebarannya yang luar biasa dengan menjangkau semua kelas, terutama yang lebih rendah. Callistus, mantan budak – nyata-nyata menjadi uskup Roma dan membuat klaim-klaim yang sangat penting tentang keuskupan Roma.

Sumber : https://www.christianity.com/

Baca Sejarah Gereja dan Perkembangan Kekristenan Dari Abad Ke Abad :

Artikel Terkait Sejarah dan Peristiwa Perkembangan Gereja :

Berita Utama dari Kami :