Sejarah Seni Kristen Renaisans Utara
Apa yang disebut seni Renaisans Utara (tahun 1430-1580) didominasi oleh aliran Lukisan Flemish, bagian dari gerakan Renaisans Belanda yang lebih luas. Secara sederhana, Renaisans Utara dimulai dengan sebuah ledakan, dengan cepat memantapkan dirinya sebagai aliran lukisan cat minyak terkemuka, dan setelah itu secara bertahap menurun. Seni altar karya pelukis seperti Jan van Eyck (lihat Ghent Altarpiece, 1432) dan Roger van der Weyden (Descent from the Cross, 1440), serta karya Hugo van der Goes yang sangat rumit (Portinari Altarpiece, 1475), jarang ada yang bisa menandinginya, kecuali lukisan visioner Hieronymus Bosch yang luar biasa – lihat Garden of Earthly Delights – Taman Kenikmatan Duniawi dan Haywain Triptych – (yang banyak dikoleksi oleh raja Katolik Philip II dari Spanyol), dan lukisan bergenre kompleks karya Pieter Bruegel the Elder (Census of Bethlehem, 1566; Massacre of the Innocents – Pembantaian Orang Tak Bersalah, 1564; Parable of the Blind – Perumpamaan Orang Buta, 1568).

Lukisan Flemish
Sebagai catatan, lukisan religius abad ke-15 di Prancis dipimpin oleh seniman Provencal Enguerrand de Quarton (1410-1466), yang terkenal karena karyanya Avignon Pieta (tahun 1455 di Louvre) – dan pelukis istana Jean Fouquet (1420-1481) yang terkenal karena karyanya Melun Diptych (tahun 1450-1455).

Flemish yang realisme dan presisi juga terlihat pada karya pelukis Jerman seperti Stephan Lochner (The Last Judgement, 1440s), Lucas Cranach the Elder (Adam and Eve, 1528), Hans Baldung Grien (Altar of the Virgin Mary [The Freiburg Altarpiece ], 1514), dan Hans Holbein the Elder (Pemandangan dari Sengsara Kristus [The Kasheim Altarpiece], 1502). Master seni Jerman lainnya termasuk ekspresionis Matthias Grunewald (Isenheim Altarpiece, 1510-1515) dan pembuat grafis dan pelukis serba bisa Albrecht Durer (The Four Horsemen of the Apocalypse, 1498), dan Martin Schongauer (Madonna in the Rose Garden, 1473).
Sumber : http://www.visual-arts-cork.com